JAMANINFO.COM, Denpasar – Kunjungan Duta Besar Kolombia untuk Indonesia, Juan Camilo Valencia Gonzalez ke Denpasar mendapat apresiasi positif dari Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN). Ketua Umum JAMAN, Antonius Iwan Dwi Laksono mengatakan, sudah selayaknya masyarakat Denpasar mempertahankan dan mengapresiasi apa yang menjadi kekaguman Dubes Juan Camilo, yakni visi budaya yang diaktualisasikan di setiap sisi pembangunan.
“Bukan hanya Denpasar saja yang semestinya menjaga kelestarian adat dan tradisi, tapi seluruh wilayah di Bali harus mempertahankannya,” ujar Antonius yang akrab disapa Cak IDL ini.
Menurutnya, adat dan tradisi Bali itulah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Karena itulah, semua wilayah di Bali harus menjaga aset tersebut agar tetap bertahan.
“Jangan sampai kemajuan teknologi maupun pengaruh asing lainnya mengikis kekayaan Bali tersebut,” sambung lelaki yang pernah berguru kepada almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tersebut.
Selain itu, masyarakat Denpasar maupun Bali pada umumnya, juga harus dibangun kesadaran akan kebersihan lingkungan. Pasalnya, hingga kini sampah masih menjadi persoalan serius bagi Pemkot Denpasar, khususnya Kecamatan Badung.
“Kita sedang giat-giatnya melakukan perang terhadap sampah plastik. Beberapa waktu lalu kita telah menginisiasi Bersih-Bersih Sampah Plastik di Pantai Kuta. Lalu Bersih-Bersih Sampah di Bukit Sanggulan Indah,” kata Caleg dari PKB tersebut.
Kegiatan-kegiatan itu sengaja dilakukan JAMAN untuk membangun kesadaran pada masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem yang ada. Apalagi sekarang ini laut yang mengelilingi Bali sudah banyak yang tercemar sampah plastik.
“Kenapa kita perangi plastik? Karena sampah yang satu ini sulit diuraikan. Butuh ribuan tahun untuk bumi ini menguraikan senyawa plastik,” papar Cak IDL.
Sebelumnya, Dubes Juan Camilo Valencia Gonzales mengaku kagum dengan visi budaya Pemkot Denpasar di setiap aspek pembangunan.
“Kami sangat senang dapat berkunjung di Kota Denpasar dan diterima secara ramah oleh masyarakat serta Pemerintah Kota Denpasar,” kata Juan Camilo Valencia disela kunjungannya di Denpasar, Jumat (29/3/2019) lalu.
Delegasi Kolombia ini sempat berkunjung ke Pasar Badung untuk meninjau secara langsung pasar rakyat yang telah direvitalisasi dan diresmikan Presiden Joko Widodo, pekan lalu.
Dubes Juan Camilo menyebut, visi budaya Kota Denpasar yang teraktualisasi di setiap sendi pembangunan merupakan langkah yang tepat dalam menjaga tradisi dan warisan budaya. Apalagi Pemkot Denpasar juga melakukan pendekatan budaya dalam sistem birokrasi pemkot.
Pihaknya juga membuka peluang kerjasama untuk meningkatkan kunjungan wisata warga Kolumbia ke Denpasar.
“Kami siap membantu Pemkot Denpasar dalam langkah kerjasama ke depan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari negara kami,” ujarnya.
Sementara Pemkot Denpasar menyebut bahwa Kota Denpasar memiliki luas wilayah 127,78 km persegi dengan jumlah penduduk 800 ribu jiwa. Sebagai kota yang tidak memiliki sumber daya alam, dengan kebijakan Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama wakilnya IGN Jaya Negara mengemas visi sebagai pijakan dasar yakni Denpasar kreatif, berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan.
Hal ini juga dilakukan lewat pengembangan ekonomi kreatif yang mendorong tumbuhnya sumber daya manusia yang kreatif melalui pendekatan kelembagaan pendidikan.
Kawasan wisata Denpasar yang terkenal juga dengan pura, puri, pasar, dan pantai yang dapat dikunjungi para turis mancanegara disamping memiliki kuliner yang khas dan juga tektil tenun tradisional endek.
“Seperti yang kami perkenalkan ini adalah tenun ikat khas Bali yang terus diperkuat di Kota Denpasar dengan langkah pameran serta memberikan dorongan pada perajin endek Denpasar,” ujar Sekda Rai Iswara. Sdk