Presiden Joko Widodo bersyukur atas penyelesaian pembebasan lahan pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang yang hampir seluruhnya telah dibebaskan. Nantinya, dengan selesainya urusan pembebasan lahan tersebut, Presiden berharap agar proyek pembangunan jalan tol tersebut dapat diselesaikan dengan cepat. Demikian disampaikan Presiden usai meninjau pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang Seksi 1 di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, pada Senin, 9 Januari 2017.
“Saya ingat sejak saya Walikota (Solo) ini betul-betul masalah besar yang tidak bisa cepat diselesaikan sejak 2006. Alhamdulillah tadi sudah mendapatkan laporan dari Menteri PU (Pekerjaan Umum), hari ini khusus di Batang 100 persen pembebasan selesai. Kemudian yang di Kendal dan Semarang, akhir Februari selesai,” terangnya kepada para jurnalis.
Setelah ini, Presiden berharap proses penyelesaian pembangunan ruas jalan tol tersebut dapat diselesaikan dengan cepat. Dirinya menargetkan pada lebaran nanti jalur tersebut sudah dapat dilalui.
“Kalau pembebasan rampung, yang namanya konstruksi bisa dikebut 2 atau 3 shift. Kita harapkan ini bisa dipakai saat lebaran untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Pantura,” ujarnya.
Selain proses pembebasan lahan yang hampir selesai, adanya dana talangan juga disebut Kepala Negara akan mempercepat proses penyelesaian pembangunan. Sehingga nantinya di akhir periode pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dapat terlihat sudah berapa kilometer jalan yang telah dibangun pemerintah.
“Ini bisa cepat karena yang pertama pembebasan lahan cepat karena undang-undangnya memberikan dukungan. Kedua, karena memang kita memiliki dana talangan, ini yang mempercepat pembayaran (pembebasan lahan) dari dana talangan itu. Ketiga, memang dikerjakan tidak hanya satu shift. Nanti di lapangan akan kelihatan realisasi dalam lima tahun sudah berapa kilometer yang dibangun,” ucapnya.
Untuk diketahui, hingga akhir 2016, total dana talangan yang berhasil dihimpun dari 32 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah mencapai Rp32,61 triliun. Sebagian dari dana talangan tersebut telah disalurkan untuk sejumlah proyek jalan tol seperti Trans-Jawa, Trans-Sumatera, Jabotabek, dan sejumlah pembangunan lainnya di Indonesia. Sebelumnya, Presiden sendiri telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2016 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
“Ada Rp32 triliun dan penyerapannya cepat. Saya kira ini yang nantinya mempercepat pembangunan,” tegas Presiden.
Setelah meninjau pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang Seksi 1, Presiden didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko proses pembayaran ganti kerugian dalam pengadaan tanah jalan Tol Trans Jawa di wilayab Kabupaten Batang di Balai Desa Kandeman. Di sini dilakukan pembayaran untuk warga desa Kandeman sebanyak 89 bidang tanah senilai Rp53,3 Miliar dan untuk warga Desa Ponowareng sebanyak 98 bid tanah senilai Rp35,5 Miliar.
Pembayaran dilakukan dengan mekanisme pembukaan buku rekening baru. Setiap pemilik lahan akan mendapat 1 buku rekening dan ATM.
Batang, 9 Januari 2017
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Bey Machmudin