Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan gedung baru di Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas, Cepu, Blora Jawa Tengah, Kamis (11/1).
Jonan menekankan kepada para Civitas Akademika PEM Akamigas untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan kualitas lulusan PEM Akamigas.
“Kalau gedungnya baru, ini mestinya gedungnya baik, bila dibandingkan dengan universitas negeri yang saya kunjungi, ini kualitasnya tidak kalah. Saya minta kualitas proses belajar mengajar dan kualitas lulusan juga tidak boleh kalah,” ujarnya.
Jonan menegaskan agar lulusan PEM Akamigas siap kerja di perusahaan-perusahaan sektor ESDM.
“Karena ini sekolah khusus, bukan sekolah umum, maka kualitas lulusan di sini harus siap kerja. Ini PR (pekerjaan rumah) besar untuk Civitas Akademika disini. Saya minta Kepala BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) untuk bisa menjamin kalau (mahasiswa) lulus dari sini harus siap kerja. Kalau IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) di atas 3,00, Kepala BPSDM lapor ke saya untuk saya salurkan ke KKKS,” tutur Jonan.
Selain itu, Jonan juga meminta agar seluruh Civitas Akademika PEM Akamigas untuk membangun reputasi Akamigas seperti 30 tahun yang lalu, mencetak lulusan-lulusan yang handal dan menjadi pimpinan di perusahaan migas.
“30 tahun yang lalu Presiden Soeharto pernah ke STEM (Sekolah Tinggi Energi dan Mineral), sebagian besar pemimpin perusahaan migas pernah sekolah di sini. Sekarang masih nggak? Ini merupakan cermin bahwa Akamigas sudah ditinggal zaman. Saya minta dikejar lagi supaya Akamigas reputasinya kembali seperti 30 tahun yang lalu. Bisa nggak? Tergantung Anda semua, tergantung Civitas Akademika di sini. Saya minta harus membangun kembali reputasi Akamigas seperti 30 tahun yang lalu,” lontarnya.
Untuk membangun kembali reputasi tersebut, salah satu caranya adalah dengan mendatangkan pengajar dari praktisi di bidang ESDM.
“Pak wirat menyampaikan kepada saya, nanti yang mengajar sebagian dari praktisi. Ini pengajar separuh harus dari praktisi. Kenapa? Karena waktu saya belajar renang guru saya juga perenang. Guru renang saya waktu itu adalah atlet nasional renang. Jadi saya bisa berenang. Sama seperti di sini karena ini sekolah khusus, pengajarnya separuh harus praktisi. Kalau mayoritas akademisi, pasti sekolah ini tidak ke mana-ke mana, tidak bisa jalan,” tutur Jonan.
“Sekali lagi selamat, kalau jadi BLU harus betul-betul profesional. Nanti penghasilan pengajarnya juga bisa standarnya itu profesional. Jadi output bisa profesional. Saya tidak akan memaksa dengan kewenangan saya untuk sekolah di sini, kalau sekolah ini tidak baik,” ujar Jonan.
Gedung kuliah yang baru saja selesai dibangun ini merupakan bagian dari gedung kuliah eksisting yang ditingkatkan kapasitasnya.
“Peningkatan kapasitas tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan kelas bagi mahasiswa dengan proyeksi kenaikan jumlah mahasiswa hingga 1000 orang pada tahun 2018,” jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja.
Gedung kuliah baru tersebut terdiri dari 4 lantai dengan luas 4.032 m2, terdiri dari dua ruang komunal di Lantai 1 dan 26 ruang kelas di Lantai 2, 3 dan Lantai 4 dengan ukuran kelas yang beragam. “Penambahan 26 ruang kelas tersebut akan memenuhi kebutuhan kegiatan belajar yang semula hanya terdiri dari 50 kelas,” tambah Wiratmaja.
PEM Akamigas adalah transformasi dari STEM Akamigas, sekaligus telah resmi juga menjadi instansi pemerintah yang yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum. (HK)