Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pondok Pesantren Nurul Islam di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur disambut ratusan santri dan santriwati, Sabtu (12/8/2017) sore.
Jokowi didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Di masjid pondok tersebut, ia disambut pembacaan puisi dari salah satu santriwati, Dalila, berjudul ‘Secercah Harapan dan Doa untuk Sang Teladan Presiden Ir. Joko Widodo’.
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam yang juga Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jember, KH Muhyiddin Abdussomad, mengatakan, puisi itu merupakan isi hati para santri. “Ananda Dalila menyampaikan ungkapan hatinya, kekagumannya, kerinduannya, kepada yang kita cintai: Presiden Jokowi tercinta,” katanya.
Berikut isi puisi tersebut
‘Secercah Harapan dan Doa untuk Sang Teladan Presiden Ir. Joko Widodo’;
Kepada Putra Harapan Bangsa,
Sang Matahari Penerang Dunia,
engkaulah panutan kami yang selalu berjuang tak kenal lelah.
Tahukah engkau tentang rindu kami yang membuncah?
Ketika wajah karismatikmu muncul pertama di layar kaca
dengan membawa misi besar Mobil Esemka,
hingga engkau menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Rasa rindu ini hanya mampu terobati dengan memandang layar kacaSetelah sekian waktu, sejuta hasrat ingin berjumpa,
inilah akhirnya,
kini karismatikmu telah ada di depan mata.
Kami sadar kami tak akan mampu mengungkapkan seluruh kemuliaanmu.
Namun, izinkan kami sedikit menyampaikan kekaguman kepadamu.
Kami ingin menghirup udara yang kau hirup,
melangkah di tempatmu melangkah,
berteduh di tempatmu berteduh,
dan terlelap dalam bimbingan dan arahanmu.Wahai Pejuang Bangsa,
engkau bagai karang di lautan yang tak tergoyahkan
tetap berdiri di tengah terjangan badai ombak,
senantiasa merangkul rakyat yang tak berdaya.
Engkaulah sosok pejuang keras
mewujudkan masa depan bangsa yang cerah.Wahai Bapak Anak Bangsa Pembawa Perubahan,
kau lahir dari rakyat biasa yang juga merasakan derita,
hingga kami yakin, kau hadir membawa perubahan bagi Indonesia tercinta,
pembawa perubahan menuju Indonesia jaya.Wahai Sang Presiden Kami Tercinta,
kami tahu engkau tak ingin menjadi awan di langit,
engkau justru turun ke lembah yang paling rendah,
menyelami rumput-rumput yang tergusur dari kehidupan yang indah.
Engkau telah mengajari kami untuk percaya diri dan berdiri di atas kaki sendiri.
Engkau telah menunjukkan kepada kami bahwa cinta tak pernah meminta,
tetapi senantiasa memberi.Ya Tuhan Yang Maha Pengasih,
anugerahkanlah pemimpin kami kesehatan,
anugerahkanlah pemimpin kami panjang umur,
dan kemampuan menyiapkan penerus yang cemerlang
untuk melanjutkan perjuangan menuju Indonesia makmur,
sejahtera sepanjang zaman.
Amin.