Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Tanggap Darurat Penanganan Bencana Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan bahwa hingga Rabu (17/10) pukul 19.51 WITA tercatat jumlah korban yang sudah ditemukan sudah mencapai 2.103 orang. Para korban tersebut berasal dari Palu 1694 jiwa, Donggala 171 jiwa, Sigi 223 jiwa dan Parigi Moutong 15 jiwa.
Sedangkan Korban Luka 4.612 tersebut berada di Palu 1.549 orang, Sigi 1.313 orang, sedangkan di Donggala 1.750 orang.
Untuk Korban Hilang sebanyak 680 jiwa, terdiri dari Palu 652 orang, Sigi 12 orang, sedangkan di Donggala 14 orang, Parigi Moutong 2 orang. Untuk korban tertimbun tercatat 152 orang.
Jumah rumah rusak total 68.451 unit yang terdiri dari Palu 65.733 unit, Sigi 897 unit. Di Donggala sebanyak 680 rumah rusak, Parimo 1.141 unit rumah. Sementera itu, penduduk yang mengungsi total 78.994 orang, terdiri dari Palu 42.371 orang, Sigi 16.400 orang, Donggala 20.223.
Di sisi lain, Kogasgabpad melalui Prajurit TNI terus melakukan kegiatan pembersihan puing puing sampah bangunan akibat dampak gempa bumi. Kemudian membangun shelter dan MCK Sederhana untuk kebutuhan pengungsi sebelum selesai dibangun Huntara selama 2 Bulan kedepan.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola selaku penanggungjawab tanggab darurat terus memastikan seluruh daerah tidak ada lagi terisolasi, baik Pantai Barat Donggala dan Sigi Kecamatan Kulawi.
Gubernur dijadwalkan akan mengunjungi beberapa lokasi terdampak gempa dan tsunami di Sigi dan Donggala. BNPB dan Gubernur dan instansi teknis, terus memastikan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat pengungsi.
Sumber: https://jpp.go.id
Editor: Rahmawati Alfiyah
