Home Olahraga Asian Games IV: Simbol ‘Nation Pride’ Kepemimpinan Bung Karno

Asian Games IV: Simbol ‘Nation Pride’ Kepemimpinan Bung Karno

181
0
SHARE

Asian Games IV pada tahun 1962 telah menciptakan beberapa proyek mercusuar yang tercatat sebagai simbol nation pride di era kepemimpinan Presiden Soekarno.

Beberapa ikon-ikon tersebut diantaranya Jakarta City Planning (dari Jembatan Semanggi sampai dengan Bundaran Air Mancur HI), Gedung Pola, kompleks Stadion Utama Asian Games, Hotel Indonesia, Masjid Istiqlal, Tugu Nasional, Wisma Nusantara, Sarinah Departement Store, Planetarium  dan Gedung ex Conefo yang kini menjadi Gedung DPR-MPR RI.

“Termasuk sejumlah patung realis dan monumen skala kota yang bahkan didanai secara mandiri oleh Soekarno,” ungkap Yuke Ardhiati, Dosen Teknik Arsitektur Universitas Pancasila saat diskusi ‘Ikon-Ikon Infrastruktur Asian Games’ di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (30/5).

Yuke menjelaskan, ciri visual sebuah monumen antara lain geometrik, spektakuler, phallic –geometri, megah, struktural dan menjulang.

“Ciri khas monumen tinggalan Presiden Soekarno yakni pro bono publico/bangunan fasilitas publik, memiliki beberapa unsur yang mudah dikenali, punya ciri superlatif yang melekat padanya; sebagai yang ter; terbesar, tertinggi, terindah, serta tercandra dari keawetan material penopang keabadian sang bangunan; marmer, beton, stainless steel, dan sebagainya,” jelasnya.

Yuke mengungkapkan, Stadion Utama Senayan yang kini dikenal sebagai Gelora Bung Karno merupakan wujud gagasan arsitektural Soekarno sebagai venue Asian Games 1962 yang ikonik.

“Berawal dari suasana muhibah ke Moskow 1956, dengan desain arsitektur Mosproject 1956, arsitektur temu gelang,” ungkapnya.

Ia juga menuturkan, kelahiran Stadion Utama Senayan (Old GBK) juga sejalan dengan Jakarta City Planning dengan sumbu Jembatan Semanggi, jalan utama Kebayoran Baru-Thamrin hingga Bundaran Air mancur, Hotel Indonesia sebagai akselerasi pariwisata Indonesia.

Selain itu, terkait patung ‘Selamat Datang’ sebagai simbol keramahtamahan bangsa Indonesia menyambut kedatangan delegasi Asian Games 1962 yang akan mendarat di Bandara Kemayoran.

“Kepada tim arsitek, Presiden Jokowi menegaskan perlu adanya kebaharuan di kawasan GBK. Kini, kawasan cagar budaya yang berpusat pada Sang Monumen ini telah ditetapkan selaku venue utama, sebagai pusat pancaran energi baru dan pemberi semangat ke segenap penjuru Benua Asia dengan Palembang sebagai venue pendampingnya,” tutur Yuke.

 

Reporter: Satria Galeng

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here