Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengerahkan pendamping desa untuk membantu korban gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, tim tenaga ahli desa dari Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah bergerak menuju Palu. “Ratusan pendamping desa dari berbagai daerah sedang menuju ke Palu, Donggala, dan sekitarnya. Mari kita semua dukung posko-posko mereka untuk membantu meringankan penderitaan masyarakat yang terkena bencana,” kata Eko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (30/9).
Eko menambahkan, para pendamping desa yang berada di Sulawesi seperti Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, maupun Sulawesi Tengah bisa membantu para korban gempa dan posko pendamping desa di Palu dan Donggala.
“Jika masih sulit berkomunikasi, bisa menghubungi koordinator nasional pendamping desa, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), atau Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD). Bahkan bisa dimasukkan dalam grup WhatsApp untuk memudahkan koordinasi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) dengan terpusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Gempa ini telah memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang terjadi Kota Palu, Sulawesi Tengah hingga Minggu siang sebanyak 832 orang.
Sumber: https://jpp.go.id
Editor: Eva Ulpiati