Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 terjadi di Baratdaya Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, sekira pukul 06.59 WIB, Selasa (22/1). Pusat gempa bumi terletak pada kedalaman 10 km, berjarak 103 km barat daya Sumba.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani mengatakan bahwa gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami.
“Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut,” ujarnya.
Kasbani menjelaskan, gempa bumi diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas subduksi di daerah tersebut. “Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas subduksi di daerah tersebut.,” terangnya.
Seperti rilis PVMBG, pusat gempa bumi berada di laut. Wilayah-wilayah yang dekat dengan sumber gempa sebagian disusun oleh batuan sedimen berumur Kuarter dan Tersier yang bersifat belum kompak (unconsolidated) sehingga dapat memperkuat efek guncangan gempabumi. Sementara intensitas guncangan gempa bumi terbesar dirasakan di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempabumi.
“Intensitas guncangan gempa bumi terbesar akan dirasakan di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi, kemudian intensitasnya semakin melemah seiring bertambahnya jarak dengan pusat gempa bumi,” tandas Kasbani.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat.
“Masyarakat jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil,” pungkas Kasbani.
Sumber: www.esdm.go.id
Editor: Catur Apriliana
