Presiden Joko Widodo mengapresiasi upaya pemerintah Kota Bandung dalam melakukan penataan kota dan para pedagang kaki lima (PKL). Seperti yang diketahui, permasalahan seputar tata kota dan PKL yang sering kali membuat kemacetan di jalan raya merupakan hal yang biasa ditemui di sejumlah kota besar. Penataan melalui pembangunan jembatan pedestrian yang di Bandung kini dikenal dengan sebutan Teras Cihampelas juga disebut Presiden sebagai sebuah penghargaan yang sangat baik terhadap pedagang kaki lima yang ada di kota tersebut.
“Saya kira ini sebuah penghargaan yang sangat baik terhadap pedagang kaki lima. Penataan dan penempatannya juga ditata sangat rapi. Ini juga menjadi sebuah daya tarik bagi wisawatan dalam negeri maupun luar. Tetapi kita melihat bahwa penataan kota yang kita kesulitan mencari sebuah ruang-ruang publik, ini juga menjadi sebuah ruang publik yang baik,” demikian disampaikan Presiden saat menyempatkan diri untuk berkunjung ke Teras Cihampelas, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu, 12 April 2017.
Ikon terbaru Kota Kembang yang secara resmi diperkenalkan pada 4 Februari 2017 lalu tersebut disebut olehnya membuat masyarakat dapat saling berinteraksi sementara para PKL di sekitarnya tertata dengan rapi dan menarik. Semua itu mampu diperoleh melalui pembangunan jembatan pedestrian sepanjang hampir 500 meter dan lebar sekitar 7 hingga 8 meter itu.
“Itu tentu saja akan semakin menarik pembeli untuk datang ke sini,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya itu, Presiden melihat sendiri bagaimana tata kota yang baik benar-benar ditunjukkan. Yang tak kalah pentingnya, produk-produk unggulan Kota Bandung mampu ditampilkan dengan baik di Teras Cihampelas ini. Inilah hal yang berulang kali pernah ditegaskan Presiden kepada para pemerintah daerah untuk betul-betul menggarap dan fokus pada keunggulan masing-masing daerah tersebut.
“Kekuatan di Bandung adalah di barang-barang suvenir, cendera mata, serta fesyen seperti kaos, jaket, dan tas. Saya kira kekuatannya di situ dan itu tampak di Teras Cihampelas ini. Kuliner juga tadi penyajiannya dengan warung atau kios yang ditata rapi dan bersih, saya kira itu penataan usaha kecil yang betul-betul diperhatikan oleh pemerintah Kota Bandung. Saya sangat menghargai sekali,” Presiden melanjutkan.
Melihat hal tersebut, Kepala Negara meyakini bahwa Teras Cihampelas merupakan salah satu contoh terbaik dari sebuah upaya penataan kota. Keterbatasan lahan yang diperuntukkan bagi ruang publik dapat disiasati dengan cara sebagaimana yang ditempuh pemerintah Kota Bandung ini. Joko Widodo pun mengajak kota-kota lainnya untuk datang dan meniru upaya penataan ala Kota Kembang tersebut.
“Ini sebuah model penataan PKL yang baik, sebuah contoh penataan kota yang baik, bagi kota yang sudah tidak memiliki lahan untuk penataan. Saya kira kota-kota yang lain bisa melihat. Meniru itu kan paling mudah. Datang, dilihat, dan tiru,” kata Presiden.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Mengutip dari laman resmi Kota Bandung, Teras Cihampelas memungkinkan sarana bagi para pejalan kaki untuk turut dimanfaatkan sebagai ruang publik dan ruang komersial. Sekitar 192 PKL yang mulanya berjualan di area trotoar kini ditempatkan di sana.
Teras Cihampelas juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang. Di antaranya ialah 6 tangga, 3 toilet, 1 musala, dan 1 lift. Selain itu, turut tersedia jalur khusus bagi para penyandang disabilitas yang ingin menikmati fasilitas tersebut.(*)
Bandung, 12 April 2017
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Bey Machmudin