Presiden Joko Widodo memiliki perhatian khusus terhadap akselerasi pembangunan daerah, terutama daerah di luar Pulau Jawa. Maka dari itu, Presiden mencanangkan paradigma pembangunan Indonesia Sentris. Hal itu bertujuan agar terjadi pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, baik bagian barat, tengah, maupun timur.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani saat bicara dalam forum panel akselerasi pembangunan daerah di Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia) ke-10 di Moskow, Rusia, Selasa (24/7).
“Dalam melaksanakan akselerasi pembangunan, pemerintah telah mencanangkan pembangunan proyek strategis nasional di berbagai daerah. Selain itu, Presiden juga memegang kendali efektif dalam mengawasi proses pembangunan lewat kunjungan-kunjungan kerjanya ke daerah,” kata dia.
Jaleswari menegaskan bahwa upaya pemerintah itu harus diwarnai masukan dari generasi muda yang memiliki pemikiran-pemikiran kreatifnya.
“Anak muda harus lebih proaktif untuk masuk ke ruang diskusi dengan pemerintah dalam proses perumusan kebijakan, sehingga perspektif generasi muda dapat diakomodasi dalam arah pembangunan daerah,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa untuk menuju Indonesia Emas di tahun 2045, harus ada peta jalan bagi generasi muda dalam partisipasi kebijakan publik yang sifatnya strategis, dan periodik.
Untuk diketahui, Simposium Internasional tahun 2018 ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira) serta PPI Dunia dan mengangkat tema ‘Kontribusi Pemuda dalam Pembangunan Nasional menuju Indonesia Emas 2045’ di National Research University of Higher School of Economy, Moskow, 23-27 Juli 2018.
Dalam simposium ini, hadir 150 peserta yang berasal dari 33 perwakilan Perhimpunan Pelajar Indonesia di luar negeri (PPI Negara) dan 11 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Para peserta mendiskusikan sejumlah hal dalam mengatasi berbagai isu-isu krusial, antara lain, di bidang pendidikan, akselerasi pembangunan daerah, ekonomi kreatif dan pariwisata, serta kesehatan publik.
Selain Deputi V sebagai perwakilan dari Kantor Staf Presiden pada Simposium Internasional 2018 tersebut, hadir sejumlah pembicara lain di antaranya Wakil Ketua MPR Mahyudin, Kapolri Tito Karnavian, Staf Ahli Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, Staf Ahli Kementerian Perindustrian RI Imam Haryono dan mantan Wakil Menteri Luar Negeri yang kini menjabat Ketua Asosiasi Dosen Indonesia Dino Patti Djalal.
Sumber: www.ksp.go.id
Editor: Eko “Gajah”