Presiden Joko Widodo menerima delegasi Senat Republik Ceko yang dipimpin oleh Ketuanya, Milan Stech di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/9). Dalam pertemuan tersebut juga dibahas terkait hubungan kedua negara. Presiden nampak didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM. Fachir mengatakan, pada kesempatan itu, Presiden menyampaikan beberapa penghargaan, terutama karena Ceko merupakan salah satu negara Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia yang pertama.
“Presiden juga menyampaikan ucapan terima kasih juga atas dukungan Ceko dalam pencalonan Indonesia untuk anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,” ungkapnya.
Fachir menambahkan, pihak Ceko sendiri mengatakan, dukungan itu diberikan karena keyakinan bahwa Indonesia bisa memperjuangkan perdamaian dan bagaimana mengatasi terorisme.
Menurut Fachir, Presiden mendukung kerja sama antara Parlemen Ceko dengan DPR/MPR RI, terutama untuk memajukan pluralisme dan toleransi sekaligus juga kerja sama ekonomi.
Ia juga meminta dukungan terhadap produk kelapa sawit Indonesia karena menyangkut 17 juta petani Indonesia yang terkait di dalam produk kelapa sawit ini.
“Yang ketiga, permintaan dukungan agar Ceko juga bisa membantu mempercepat konklusi Indonesia-EU-CEPA,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Senat Ceko, Milan Stech, dalam kesempatan yang sama, menurut Fachir, menyampaikan beberapa hal, antara lain adalah menyangkut kerja sama energi, dimana Ceko yang surplus dalam hal energi menawarkan antara lain energi untuk tenaga air.
“Terus kemudian juga disampaikan upaya kerja sama di bidang otomotif, yang disambut Presiden Jokowi keinginan untuk bekerja sama dalam pengembangan otomotif ini bahkan mengarah kepada industri 4.0, antara lain sampai ke sana,” tutur Fachir.
Fachir menyampaikan bahwa juga terdapat pembahasan mengenai kesehatan, dimana jaminan kesehatan menurut Ketua Senat Ceko, Ceko itu sangat baik, 7% dari GDP.
“Presiden tadi mengatakan bahwa kita tertarik karena kita selama ini sudah memberikan 186 juta jaminan kesehatan dan sistem jaminan kesehatan Ceko mungkin bisa juga memperkuat cara-cara kita untuk memberikan jaminan kesehatan,” ungkap Fachir.
Selain itu, dibahas juga mengenai pendidikan. Fachir mengatakan, Ceko menawarkan peluang bagi mahasiswa Indonesia terutama di bidang kedokteran untuk belajar di Ceko.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”