Debat perdana calon presiden dan calon wakil presiden yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1) malam, praktis dimenangkan oleh pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Kiai Ma’ruf Amin.
Bahkan, dari enam sesi debat yang ada, Jokowi nampak menguasai permainan dan terlihat jelas bahwa dirinya menang telak. Beberapa kali Jokowi seperti melayangkan jab telak pada Prabowo Subianto, capres 02, melalui pertanyaan dan tangkisan tajam.
Jokowi mengungkit kasus Ratna Sarumpaet menanggapi pertanyaan Prabowo yang mengkritik penegakan hukum di era Jokowi-Jusuf Kalla. “Jangan menuduh seperti itu pak Prabowo,” kata Jokowi.
Jokowi mengklaim Indonesia adalah negara hukum dan menjalankan mekanisme hukum. Untuk itu ia meminta Prabowo jika ada barang bukti soal adanya tekanan hukum terhadap kepala daerah maka sampaikan langsung ke penegak hukum.
“Jangan grusa-grusu. Jurkam Pak Prabowo misalnya. Katanya dianiaya, mukanya babak belur. Tapi apa yang terjadi, operasi plastik. Akhirnya konpers (konferensi pers). Lho, ini negara hukum,” sindir Jokowi.
Pukulan hook berikutnya disampaikan Jokowi yang mengkritik Partai Gerindra pimpinan Prabowo mempunyai caleg mantan koruptor cukup banyak.
“Yang tanda tangan pencalegan kan ketua umumnya,” kata Jokowi.
Prabowo melakukan blunder saat mengatakan tak jadi masalah jika seseorang yang sudah diproses hukum mencalonkan kembali menjadi anggota legislatif. Apalagi, menurut Prabowo, jika korupsinya tak seberapa.
“Kalau kasus itu sudah melalui proses, dia sudah dihukum dan kalau memang hukum mengizinkan, kalau dia masih bisa dan rakyat menghendaki dia karena dia mempunyai kelebihan-kelebihan lain, mungkin korupsinya juga nggak seberapa,” kata Prabowo.
Dalam kasus ini, Prabowo sempat berkilah, “Jangan mengurusi partai kita masing-masing.”
Upper-cut ketiga dihajarkan Jokowi saat bicara peranan perempuan. Jokowi membanggakan bahwa Kabinet Kerja pimpinannya memiliki sembilan menteri perempuan yang menempati posisi strategis. Sementara di kepengurusan puncak Gerindra, tak memiliki personel perempuan.
“Saya membentuk kabinet ada 9 menteri perempuan yang menempati tempat strategis. Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, Menteri LHK, menteri berani dan nekat Menteri Kelautan dan Perikanan. Saya juga pernah membentuk Pansel KPK yang semuanya perempuan,” tegasnya.
Di ujung debat, Jokowi menegaskan dan memastikan tidak memiliki beban masa lalu, sehingga lebih mudah dalam bekerja dan memberikan perintah-perintah kepada bawahannya, tanpa terbentur kepentingan-kepentingan lain.
“Saya juga tidak punya wajah diktator dan jejak melakukan kekerasan di masa lalu,” tegas Jokowi.
Sumber: https://jokowidodo.app
Editor: Eva Ulpiati