Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman melakukan gerakan secara cepat dalam meningkatkan ekspor impor dan menurunkan biaya di pelabuhan.
Berkaitan dengan hal itu, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meninjau langsung sekaligus mencanangkan pembukaan akses ekspor impor di Pelabuhan Merak Mas, Cilegon, Banten, Jumat (11/5).
“Kita punya Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban dan Preliminary Operation akan dimulai pada tahun depan, nanti pelabuhan disini akan memfokuskan untuk mendukung industri-industri di wilayah Banten ini yang sangat banyak, dan Patimban akan fokus untuk wilayah Bekasi, Purwakarta dan Cikampek. Ini untuk mengurangi inefisiensi apabila terpusat di Pelabuhan Tanjung Priok saja,” ujar Luhut.
Dalam peninjauan tersebut, Luhut didampingi oleh perwakilan Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Perwakilan BUMN, dan Walikota Cilegon.
Luhut menjelaskan, ke depan, tidak hanya akan bicara mengenai dwelling time saja. Tetapi juga akan membahas mengenai penurunan biaya pelabuhan.
Selain itu, Ia juga akan melakukan koordinasi dengan beberapa Kementerian/Lembaga terkait, agar pelabuhan di Banten dapat dijadikan International Port.
“Jadi di Banten, Priok dan Patimban nantinya agar bisa bersaing, jadi nanti tujuannya, tidak bisa kita bicarakan dwelling Time 2,5 hari saja tapi cost masih tinggi. Menurunkan biaya dan efisiensi adalah kata kunci bagi kita semua,” imbuhnya.
Luhut menambahkan, ke depan akan dibangun juga International Cruise Terminal. Hal itu dilakukan untuk mengakomodir kunjungan wisatawan ke pelbagai destinasi wisata unggulan di wilayah paling barat Pulau Jawa Ini, seperti misalnya ke Taman Nasional Ujung Kulon, Krakatau dan berbagai pantai di Banten.
“Nanti setiap orang tidak usah lagi ke Singapura. Pelabuhan disini, dianugerahi oleh kedalaman laut yang bisa dilalui oleh berbagai kapal besar yaitu sedalam 15-20 meter. 4000 orang 5000 orang itu bisa langsung masuk, bayangkan Singapura bisa dapat hampir 2 juta orang, atau 300 Cruise per tahun, kita cuma 20 Cruise. Dikembangkannya International Cruise Terminal itu akan membuat Banten lebih hebat dan dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sekitar,” jelasnya.
Luhut menyatakan, fundamental ekonomi Indonesia secara menyeluruh sudah bagus dan tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Saat ini, rupiah memang sedang melemah, namun, lanjutnya, dengan fokus pada efisiensi di setiap sektor, masalah-masalah tersebut hanya tinggal menunggu waktu saja dapat diselesaikan.
“Tadi pagi, Gubernur BI juga mengatakan fundamental ekonomi kita bagus. Sekarang ini memang Rupiah kita naik sebesar 5 digit, tapi yang saya minta kita juga harus lebih memfokuskan kepada efisiensi di bidang kita masing-masing. Jadi Bapak Ibu sekalian kita mesti bekerja secara kompak terpadu,” tegasnya.
uhut juga menegaskan, masalah kebersihan, khususnya di Kota-kota dan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia itu mutlak harus mendapat perhatian lebih.
Ia menghimbau pemangku jabatan dan pengelola setiap pelabuhan mempunyai prosedur seperti garbage fee (sampah yang dihitung dan dikumpulkan dari tiap kapal yang datang kemudian dihitung). Serta keharusan adanya incinerator (mesin pemilah dan pengolah sampah).
“Kemudian masalah kebersihan. Di pelabuhan ini harus memperhatikan masalah sampah khususnya sampah plastik, pelabuhan di sini nanti bisa diberikan incenerator yang bagus dan tidak perlu yang mahal, itu tidak terlalu mahal, hanya sekitar 100 juta untuk 5 ton sampah per hari, bisa jadi pupuk. Pemda juga mempunyai tanggung jawab kepada masyarakatnya agar lebih memperhatikan lagi masalah sampah. Kebersihan adalah sebagian dari iman dan itulah kita harus bersikap sebagai pemimpin,” pungkasnya.
Reporter: Rahmawati Alfiyah