Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa dalam kurun waktu empat tahun pertama (2015-2018) pelaksanaan Dana Desa telah dirasakan manfaatnya bagi masyarakat terutama dalam bidang infrastruktur.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa infrastruktur yang dibangun dengan dana desa diantaranya berupa 191,6 ribu km jalan desa; 1.140,4 km jembatan desa; 9 ribu unit pasar desa; 4.175 unit embung desa; 24,8 ribu unit posyandu; 959,6 ribu unit sarana air bersih; 240,6 ribu unit MCK; 9.692 unit polindes, 50,9 ribu unit PAUD; dan 29,5 juta unit drainase.
“Adanya beberapa perubahan penting pada alokasi transfer ke daerah dan Dana Desa pada tahun 2019,”ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Senin (28/1).
Ia juga menuturkan bahwa terdapat penambahan jenis DAK Nonfisik baru yaitu Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Kesetaraan, BOP Museum dan Taman Budaya, Dana Pelayanan Kepariwisataan, dan Dana Bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah.
“Terhadap daerah berkinerja baik dalam peningkatan layanan dasar publik dan perbaikan kesejahteraan masyarakat akan diberikan penghargaan berupa Dana Insentif Daerah (DID),” tutur Sri Mulyani.
“Jadi, kita sekarang sudah ada dana alokasi khusus yang sifatnya non-fisik. Jadi, kami ingin supaya daerah berlomba-lomba untuk mencapai prestasi dan kemudian kita memberikan insentif tambahan di luar Dana Alokasi Umum, DAK, DBH dan Dana Desa,” tambahnya.
Dari sisi outcome, pelaksanaan Dana Desa juga telah memberikan kontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan di pedesaan.
Hal ini terlihat antara lain dari menurunnya rasio Gini pedesaan, dari 0,34 pada tahun 2014 menjadi 0,32 pada tahun 2018, serta menurunnya jumlah penduduk miskin pedesaan dari 17,8 juta jiwa (14,2%) pada tahun 2015 menjadi 15,8 juta jiwa (13,2%) pada tahun 2018.
Selain itu, Dana Desa juga telah berhasil meningkatkan status 6.518 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan meningkatkan status 2.665 desa berkembang menjadi desa mandiri.
Sumber: https://jpp.go.id
Editor: Puput KJ
