#FasismeFreeport. Lawan!
Setengah abad freeport di Papua hasilkan berbagai bencana. Dari ekologi, kemanusiaan hingga korban cuci otak
Dampak ekologi sudah dilaporkan berbagai lembaga semasa perusahaan ini beroperasi. Dampak kemanusiaan bisa baca laporan Uskup Moninghoof.
Sementara dampak hukumnya adalah UUPMA kubur UUD 1945, bahkan otsus pun trada artinya
Dampak seumur hidup adalah mereka yg terkooptasi hadirnya freeport. Para pemuja freeport ini bangga dengan dana sampah 1 persen dianggap bermutu, mereka juga terhipnotis dengan propaganda freeport yang bilang bangun ini lah, itulah, serapan dana daerah besarlah, lapangan kerja, pokoknya freeport bagi mereka sudah pas
Yang namanya perusahaan sudah harus punya berbagai fasilitas untuk kelangsungan operasinya. Jadi kalau fasilitas perusahaan untuk kepentingan usahanya dianggap sebagai sumbangsih kepada negara ini cacat logika.
Perusahaan mana yang tidak mau rugi dengan membangun sesuatu yang tidak ada hubunganya dengan bisnis?
Hukum ekonomi neoliberal masa kini katakan bahwa pemegang saham terbesar adalah yang punya power di dalam suatu bisnis itu. 50 tahun freeport dengan dominasi saham terbesar di Timika ya jelas freeport rajanya. Coba kalau dari awal yang raja di freeport sana pemda atau pempus, dominasi dalam urusan apapun bisa dilakukan.
50 tahun rakyat dapat 1 persen, sekarang dibalik freeport dapat 1 persen. Kenapa jadi marah kah? Anda dikasi sedikit kok marah? Hehe
Konfrontasi status freeport sejak dahulu hingga kini menarik untuk digali dan dipelajari. Simak baik baik pola imperialisme itu nyatanya di freeport
Antara lain, Persatuan rakyat terus dipecah belah dengan hadirnya kelompok oportunis berkedok nama ini itu. Berkedok aspirasi sana sini. Jadi, kedaulatan rakyat dan negara dipecah belah oleh freeport dengan menyodorkan si tokoh ini datang, si anu bikin hal lain. Rame rame jalankan perintah freeport dengan cara dan isu yang dibawakan
Moffet tidak bawa perusahaan saja ke Timika. Tapi dia bawa tipu muslihat. Sebagian kecil suku-suku di sekitar freeport dicuci otak oleh si bos freeport. Dia bilang, he kalian itu saudara kami yang berkulit putih tapi karena geografis di Timika panas sehingga kamu jadi hitam. Provokasi moffet berhasil.
Sampai sekarang jadi turun temurun doktrin tersebut diceritakan lintas generasi.
Apa yang terjadi? Freeport identik dengan saudaranya suku suku yang berkulit putih yang punya freeport dan kebetulan ada di Amerika
Fasisme freeport ditandai dengan tukar menukar tanah kaya itu dengan ikan kornet dan sardines serta kampak. Dua puluh lima tahun silam pun fasisme kapitalis ini menjawab gejolak masyarakat dengan dana 1 persen. Uang itu oleh sebagian orang pro freeport, bilang bahwa waduh kalau dana kecil itu disetop berarti kiamatlah Timika.
Fasisme freeport makin eksis lantaran di tambal dengan lips service politik. Bayangkan anak-anak kecil dikasi permen (gula-gula) lalu senang senang. Kalau permenya trada berarti si anak kecil ini kembali cengeng agar dikasi gula gula lagi.
Globalisasi memang sudah bikin habis fungsi kedaulatan negara dan bangsa. Tapi ingat, kondisi saat ini tidak demikian. Gejolak ekonomi global bikin tiap negara berbenah diri. Mulai dari kebangkitan negara negara berkembang yang tak lagi mau didikte oleh negara maju dan makmur. Posisi tawar menawar sudah demikian kuat.
Kekuatan korporasi sekalipun belum menggeser peran negara. Apalagi peran masyarakat. Hanya saja fungsinya yang dilemahkan melalui berbagai lobi. Terutama negara yang pejabatnya bermental inlander terbuka peluang untuk dikloning oleh trans korporat
Freeport tak akan pernah jauh jauh ke Papua kalau bukan ingin cari untung yang besar. Freeport tra akan mau datang kalau masyarakat Papua minta untuk dihargai hak hak mereka. Freeport justru akan pergi dari Timika lantara negara Indonesia ingin menegakkan konstitusinya atas kekayaan alam mereka.
Hanya dengan kedaulatan, imperialis musnah sudah. Kedaulatan negara sebagai organisasi besar di era sekarang. Kedaulatan adat sebagai bentuk tradisi yang tidak sesuai dengan pola hubungan pasar ekonomis. Kedaulatan rakyat seluruhnya dari berbagai lintas sektor
#fasismefreeport harus dibasmi dengan cara:
1. Jangan fasis dan rasis
2. Pangkas generasi dan organisasi bentukan freeport
3. Kedepankan cara pandang pembebasan, bukan cara pandang sentris
#ArkiPapua