Beberapa tokoh Etnis Tionghoa yang barasal dari pelbagai profesi dan organisasi mendeklarasikan Forum Aspirasi Rakyat (FORMAT) #2019GantiPresiden.
Menanggapi hal itu, Forum Tionghoa Nusantara (FORTIN) menyatakan bahwa masyarakat Tionghoa memiliki sikap dan pandangan politik yang berbeda-beda.
Salah satu perwakilan Fortin, Andy Surianto, menegaskan bahwa tidak satu tokoh atau organisasi yang dapat mengatasnamakan seluruh masyrakat Tionghoa atas suatu pandangan dan sikap politik.
“Menyangkut pendapat politik dari masyarakat yang ada di Indonesia biarlah menjadi hak pribadi masing-masing,” tegasnya dalam keterangan Pers di Hotel Erian, Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5).
Andy meminta agar kekecewaan segelintir orang tidak dijadikan dasar untuk membangun opini yang mengatasnamakan suku tertentu. “Sangat tak elok dan berpotensi untuk merusak keharmonisan antar suku bahkan di dalam Suku Tionghoa sendiri,” ujarnya.
Menurut Andy, keberagaman pandangan dan pendpat harus dikelola menjadi upaya dalam membangun bangsa Indonesia lebih konstruktif dan berkelanjutan.
Ia juga meminta kepada masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Tionghoa secara khusus untuk tidak terpengaruh dengan pernyataan dari FORMAT.
“Mari bersama-sama bersatu dalam keberagaman pendapat dan pandangan politik. Salurkan melalui hak pilih yang dijamin UU. Mari memilih pemimpin yang kita percaya dapat memberi dampak perubahan baik dan berkelanjutan bagi bangsa Indonesia yang kita cintai,” tutup Andy.
Reporter: Eko “Gajah”