Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa telah terjadi gempa bumi dengan maginitudo sebesar 5.0 SR pada pukul 18.46 WIB, Senin (9/4). Gempa tersebut berpusat dikoordinat 105.50o BT dan 7.08o LS, sebesar 5.0 SR pada kedalaman 10 km, berjarak 101 km barat daya Lebak, Banten.
Berdasarkan The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, gempa bumi berpusat di koordinat 105,537o BT dan 6,971o LS, pada kedalaman 65,4 km, dengan kekuatan sebesar M 4,9. Gempa tersebut tidak menyebabkan tsunami karena meskipun berpusat di Laut dan Kedalaman yang dangkal, namun energi yang dikeluarkan tidak cukup kuat untuk menimbulkan gelombang tsunami.
Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani menjelaskan, daerah di sekitar pusat gempa bumi yang terlanda guncangan gempa bumi disusun oleh endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, endapan aluvial sungai, endapan rombakan gunungapi, dan batuan sedimen Tersier yang sebagian telah mengalami pelapukan.
“Batuan sedimen berumur Tersier yang mengalami pelapukan dan endapan Kuarter pada umumnya unconsolidated (bersifat urai dan belum kompak), sehingga dapat memperkuat efek guncangan gempabumi,” terangnya di Jakarta, Selasa (10/4).
Menurut Kasbani, penyebab gempa berdasarkan posisi pusat gempa bumi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di lokasi tersebut.
Dampak gempa dirasakan di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi, kemudian intensitasnya semakin melemah seiring bertambahnya jarak dengan pusat gempa bumi.
Gunung api terdekat dengan pusat gempa adalah G. Krakatau. Guncangan gempa bumi tidak dirasakan di Pos Pengamatan G. (PGA) Krakatau di Pasauran, namun terekam oleh alat pencatat gempa (intensitas I MMI).
“Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut. Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini,” jelas Kasbani.
Kasbani meminta juga kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami.
“Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempabumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil,” tutupnya.
Sumber: www.esdm.go.id
Editor: Hendri Kurniawan