Presiden Joko Widodo mengunjungi Kompleks Perumnas Balaroa, kelurahan yang mengalami dampak gempa cukup parah di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9).
Presiden menyempatkan diri untuk berbincang dengan warga yang mengerubungi saat melihat kedatangan dirinya.
“Jadi ini memang keadaan darurat karena jalan banyak yang terputus, bandara. Listrik dari 7 gardu baru yang hidup. (Suplai) BBM juga (terhambat karena) jalan tertutup,” kata Presiden.
Presiden menegaskan bahwa dalam dua hari ke depan akan samai pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke lokasi. Ia menuturkan bahwa alat berat dari Mamuju, Sulawesi Barat dan Gorontalo sudah bergerak menuju lokasi bencana.
“Kita berdoa semoga lancar alat-alat berat sampai ke sini nanti malam,” lanjutnya.
Presiden juga menyampaikan bahwa bahan pangan dan air bersih juga mengalami hambatan. Pasalnya, kondisi bandara belum siap seratus persen untuk pendaratan pesawat.
“Saya harap masyarakat sabar semua. Saya tahu banyak persoalan yang harus diselesaikan dalam waktu dekat, termasuk berkaitan dengan komunikasi,” ujarnya.
Sementara itu, dalam rilis resminya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa kondisi listrik yang padam menyebabkan jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus.
Terdapat 276 base station yang tidak dapat digunakan. Operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat. Kemkominfo telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut.
Presiden mengungkapkan bahwa dirinya akan terus mengikuti setiap perkembangan terkait penanganan pasca bencana gempa dan tsunami tersebut.
“Ini akan terus saya ikuti, semua akan kembali. Setelah normal baru tahap rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah seperti ini,” tandasnya.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”
