Ada yang berbeda dalam penampilan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika tiba di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Rabu 16 Agustus 2017.
Presiden Jokowi berpakaian Jas Tutu Bugis, sementara Wapres Jusuf Kalla mengenakan beskap Gaya Solo. Baru kali ini dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD, Kepala Negara dan wakilnya menggunakan pakaian adat tradisional.
Tak kalah dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Iriana Jokowi pun tampak cantik dengan balutan busana adat Bali berwarna merah dengan hiasan di rambutnya. Sementara itu Ibu Mufidah Kalla memakai kebaya berwarna biru dipadu dengan kerudung cokelat.
Pesan simbolik kuat ditunjukkan oleh Presiden Jokowi yang hadir untuk menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia itu. Bahwa Indonesia itu beragam, terdiri dari berbagai suku dan budaya.
Pesan tersebut kemudian kembali diperkuat dalam pidatonya melalui salam kebangsaan dalam bahasa daerah Sabang, Merauke, Miangas, dan Rote. Hal itu menunjukkan bahwa Presiden menaruh perhatian pada setiap jengkal wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.
Dengan pakaian adat daerah, Presiden dan Wakil Presiden juga ingin menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia itu terdiri dari berbagai suku, budaya, ras dan agama, namun tetap satu, dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Semangat itulah yang ingin dibangkitkan kembali oleh Presiden Jokowi melalui pesan simbolis, dengan mengenakan busana adat tradisional saat menyampaikan pidato kenegaraan pagi ini.
Semangat persatuan, semangat kebersamaan, dan semangat kerja bersama demi mewujudkan mimpi para pendiri bangsa ini, mimpi anak cucu kita di masa datang, kejayaan Indonesia.(*)