Presiden Joko Widodo menghadiri apel Bintara Pembina Desa (Babinsa) se Indonesia di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Lapangan Udara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/7).
Dalam sambutannya, Presiden sempat melakukan pengecekan langsung kepada para Babinsa terkait realisasi kenaikan tunjangan kinerja. Sebagaimana diketahui, kenaikan tunjangan kinerja Babinsa dari Rp 104.000/bulan menjadi Rp 900.000/bulan untuk tipe A, dan dari Rp 440.000/bulan menjadi Rp 1.200.000/bulan untuk tipe B.
“Saya ingin bertanya apakah sudah diterima kenaikan tunjangan kinerja Babinsa?” tanya dia.
Menurut Presiden, kenaikan tunjangan itu diberikan karena Babinsa berada pada posisi barisan terdepan dalam menjaga keamanan, kedaulatan, ketertiban yang ada di desa-desa. Ia mengingatkan, Indonesia adalah negara yang sangat besar. “Ada 74.000 desa, dan ada 60.000 Babinsa di seluruh tanah air,” ucapnya.
Untuk itu, Ia berharap segenap anggota Babinsa dapat ikut membantu menghadapi tantangan yang dihadapi bangsa ini ke depan, yang semakin hari bukannya semakin mudah, tetapi semakin besar dan sulit.
“Tantangan yang dihadapi ke depan itu, baik itu kemiskinan, kesenjangan, infrastruktur,” ujar Presiden.
Oleh sebab itu, Presiden menekankan bahwa anggota Babinsa harus kerja keras dan terlibat dalam membangun negara, terutama memberikan kestabilan politik dan keamanan. Hal ini sangat diperlukan bagi lancar dan cepatnya pembangunan.
“Kemampuan teritorial Saudara-saudara harus terus ditingkatkan, diperbaiki. Kemampuan tumbuh cepat, lapor cepat, kemampuan manajemen kemampuan penguasaan wilayah, detail satu per satu rumah-rumah harus terus ditingkatkan,” tuturnya.
Presiden memaparkan, dalam era keterbukaan, kompetisi dan persaingan global, semua informasi dapat langsung masuk ke desa tanpa dihambat. Sehingga paham-paham terorisme dapat berkembang.
“Inilah tugas-tugas Saudara-saudara semua, harus kita mengerti bahwa ancaman itu sekarang ini bukan hanya berupa fisik, ideologi-ideologi seperti itu mengancam hampir semua negara termasuk negara kita Indonesia,” ujarnya.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”