Jamaninfo.com, Opini – Catur Sigit Nugroho penyandang Disabilitas Pengguna Kursi Roda menyampaikan rasa bahagianya saat diundang ke Istana Merdeka Jakarta Untuk Merayakan Hari Kemerdekaan RI Ke-74.
Merdeka bangetz hari ini. Kenapa? Biasanya hanya nonton Detik detik Proklamasi di Istana lewat TV dan dengan pandangan yang sangat terbatas. Tapi pagi ini aku berada paling depan di Podium G untuk Menikmati gegap gempita detik detik kemerdekaan di Istana
Hari ini dapat diundang langsung ke istana menyaksikan detik detik proklamasi atas rekomendasi Mba Ilma Sovri Yanti. Akan menjadi sangat istimewa karena ini adalah pertama kalinya mengikuti Upacara 17 Agustus di Istana, terasa sangat istimewa. Apalagi aku seorang disabilitas paraplegia yang sangat tergantung dengan kursi roda. Maklum kakiku yang lumpuh layu sehari hari harus menyiapkan secara khusus segala kebutuhanku. Perjalanan pun harus kuhitung hitung, apa bisa ku lalui. Kalau tidak harus minta bantuan siapa?
Perjalanan Hari Merdekaku hari ini dimulai dari Panti Bina Daksa Pondok Bambu bersama Farid Ari Fandi sejak doa Subuh tadi, kami berharap dapat salaman bersama Bapak Presiden Jokowi. Wuahaha pasti berlebihan rasanya. Tapi namanya berharap dalam doa boleh saja.
Mulai masuk gerbang istana di Jalan Merdeka, mendapat kemurahan senyum para petugas hingga masuk halaman istana.
Petugas langsung menghampiri dan menawarkan berbagai bantuan, sangat aktif. Mulai memasangkan gelang undangan, memberikan prioritas masuk, mendekatkan pada layanan pengambilan konsumsi, voucher souvenir dan photo booth.
Jelang pintu gerbang ke 2 halaman istana, nampaklah tempat acara yang selama ini hanya berbatas kupandang di TV. Namun sekarang Merdeka bangetz, apalagi duduk di area yang tidak terbatas pandangan. Aku puas puaskan secara detil kuperhatikan tiap sudut. Karena momen ini belum tentu tahun depan bisa kunikmati kembali.
Duduk depan di podium G. Berbagai wajah budaya memenuhi sudut halaman istana, warna warni baju daerah sangat merona. Aku perhatikan hanya aku saja yang berkursi roda, belakangan juga datang seorang Ibu yang berkursi roda juga duduk di depan.
Dihalaman istana berbagai hiburan megah tercipta di halaman istana yang luas ini. Seperti dendangan Symphoni Raya, Marching Band Santa Ursula, Penari penari memetaskan kolosal dengan baju adat dari berbagai daerah, suara dentuman musik yang membangkitkan darah darah perjuangan. Seperti merasakan kekuatan kesiapan kemerdekaan kala itu.
Semangat Merdeka ini, tambah lengkap dengan
Para petugas yang ramah tamah dan sigap membantuku sepanjang perjalanan sampai depan istana. Terima kasih buat pengabdian dan pelayanan hati mereka.
Meski ada yang tidak akses, namun dengan keluasan dan keramahan para tamu dan petugas, seperti membiusku pagi ini yang biasa memperjuangkan aksesibilitas di fasilitas publik.
Aku yakin mereka mengerti, Harapanku kesempatan dalam merdeka terus berpihak untuk disabilitas.
Eh iya btw doaku terkabul nggak ya salaman dengan Presiden, karena jarak ku memandang hampir sekitar 150 meter menuju Presidenku. Selamat pagi Pak Presiden aku disini, di Podium G kiri Bapak 🙂
Tapi diluar itu semuanya, Terima Kasih Yang Teramat Besar Kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Hj. Iriana Joko Widodo melalui teman teman Influencer, aku bisa berada dan dipilih bisa berada disini. Terharu, itu saja. Aku nggak membayangkan menceritakan kepada keluarga, begitu bangga anaknya berada disini.
Salam Merdeka,
Selamat Hari Kemerdekaan ke 74
SDM Unggul – Indonesia Maju