Presiden Joko Widodo mendapatkan dukungan tertinggi untuk dicalonkan kembali menjadi Kepala Negara dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tahun 2019 mendatang. Hal itu berdasarkan survey yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada bulan September 2017.
Presiden Jokowi mendapatkan dukungan 38,9% dari rakyat yang dipilih secara acak dengan melibatkan 1220 responden. Peringkat kedua ditempati oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Prabowo mendapatkan dukungan 12% responden.
Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) menganggap wajar jika Presiden Jokowi mendapatkan dukungan tertinggi. Hal itu lantaran kinerja Presiden dan kabinetnya selama ini dapat dirasakan langsung oleh rakyat.
“Ya wajar Pak Jokowi tertinggi dukungannya, selama ini kerja-kerja Presiden dan kabinetnya langsung dirasakan rakyat,” kata Iwan saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/10).
Sebagaimana diketahui, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, elektabilitas Presiden Jokowi cenderung mengalami kenaikan. Selain itu, berdasarkan survey yang juga dilakukan oleh SMRC, sejak pertengahan tahun 2016 kepuasan atas kinerja Presiden selalu di atas 60%.
Iwan menjelaskan menjelaskan bahwa Presiden Jokowi mampu menjaga kondisi ekonomi dan stabilitas negara. Hal itu terbukti dengan penilaian rakyat yang cenderung positif.
“Pak Jokowi berhasil menjaga ekonomi dan stabilitas negara, kerja-kerjanya terbukti bisa menyentuh hati rakyat,” tambahnya.
Ia juga menghimbau kepada Presiden agar mempertahankan kinerja-kinerja yang sudah cukup baik saat ini. Selain itu, Presiden juga harus tetap bekerja keras untuk meningkatkan kinerja kabinetnya.
“Perlu dipertahankan yang baik-baik dan ditingkatkan kerja-kerja nyata selama ini, semua itu untuk kepentingan rakyat,” pungkas Iwan.(red)
