Jamaninfo.com, Batam – Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla menanam mangrove di Pancur Pelabuhan, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Rabu, 7 Agustus 2019. Para istri menteri Kabinet Kerja yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) dan Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar turut mendampingi keduanya.
Tiba di Pancur Pelabuhan sekitar pukul 10.17 WIB, Ibu Iriana dan rombongan terlebih dahulu meninjau pameran produk mangrove. Dalam sambutannya, Ibu Iriana mengaku sangat senang bisa hadir untuk menanam mangrove bersama dengan masyarakat setempat.
“Kita menanam mangrove pastinya tidak asal menanam saja. Saya sama ibu-ibu di sini menanam dengan hati, dengan cinta. Makanya nanti insyaallah mangrove akan berkembang dengan baik,” kata Ibu Iriana mengawali sambutannya.
Kegiatan menanam mangrove ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Ibu Iriana. Menurutnya, ia sudah mengunjungi 34 provinsi dan menanam lebih dari 170 ribu batang pohon mangrove.
“Tidak hanya menanam saja, nanti saya ikuti dengan ibu-ibu menteri ini dan juga ibu istri menteri mengikuti sampai di mana tanaman itu. Karena nanti kalau tidak diikuti, mungkin hanyut, kering, dibiarkan saja. Tapi saya dengan ibu-ibu OASE ini masih mengikuti sama dengan ibu Menteri Lingkungan Hidup,” ujarnya.
Pada saat mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, 29 Juni 2019 lalu, Ibu Iriana menghadiri simposium bersama para istri pemimpin dunia lainnya. Dalam simposium bertema “Oceans – A Precious Resource for Our Lives” itu, ia juga berbicara mengenai kegiatan menanam mangrove yang rutin dilakukannya.
“Saya juga sedikit memberi masukan bahwa kita menanam mangrove tidak hanya menyuruh saja, tapi kita langsung terjun bersama masyarakat dan pastinya kementerian yang terkait,” imbuhnya.
Mengutip siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), suatu ekosistem mangrove berperan dalam menjaga keseimbangan lingkungan pantai, pelindung erosi dan abrasi air laut, serta penyangga dan pencegah intrusi air laut. Selain itu, juga berfungsi sebagai tempat berlindung atau berkembangbiaknya berbagai jenis fauna dan biota laut, sumber pendapatan masyarakat seperti pemanfaatan kayu dan nonkayu, serta ekowisata.
Menurut KLHK, tanaman mangrove selebar sekitar 100 meter dengan ketinggian akar 30-100 centimeter mampu mereduksi besarnya gelombang tsunami hingga 90 persen. Mangrove juga memiliki kemampuan menyerap emisi gas rumah kaca (GRK) 5 kali lebih baik dari tanaman hutan lainnya.
Tidak hanya menanam mangrove, pada acara ini Ibu Iriana juga membagikan bantuan bibit buah-buahan untuk masyarakat sekitar. Selain itu, ada juga pertunjukan kolaborasi Akar Bhumi Indonesia yang membawakan drama bertema lingkungan. Di penghujung acara, Ibu Iriana dan Ibu Mufidah mendapatkan lukisan sketsa dari seorang pelukis.
Sebelum menanam mangrove, Ibu Iriana beserta rombongan terlebih dahulu mengunjungi TK Negeri Pembina 2, Kota Batam. Saat tiba di TK sekitar pukul 09.19 WIB, Ibu Iriana disambut oleh para siswa dengan antusias. Perwakilan siswa TK kemudian menyerahkan bunga tangan kepada Ibu Iriana dan Ibu Mufidah.
Ibu Iriana beserta rombongan kemudian memberikan sosialisasi mengenai biopori. Ibu Iriana memindahkan langsung tanaman dari pot menuju lubang biopori. Tak hanya itu, Ibu Iriana kemudian memberikan sosialisasi mengenai pentingnya mencuci tangan bagi kesehatan.(red)
Sumber : BPMI Setpres