Jaman, Nasional (24/12) – Indonesia ialah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Maka, wajar kiranya bila pemerintah berharap bila Indonesia dapat menjadi pusat keuangan syariah internasional. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam acara Satu Windu Surat Berharga Syariah Bernegara di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat 23 Desember 2016.
“Karena memang potensi pasarnya kita terbesar di dunia dengan penduduk muslimnya kenapa ini tidak menjadi fokus dan perhatian kita ini akan menjadi _trigger_ kepada pertumbuhan ekonomi di negara kita,” kata Presiden.
Presiden melanjutkan, Indonesia juga patut berbangga karena saat ini tercatat sebagai penerbit sukuk negara terbesar di dunia. Hal tersebut membuktikan bahwa potensi keuangan syariah di Indonesia amatlah menjanjikan.
“Sampai dengan 30 November 2016, penerbitan SBSN kita di pasar internasional telah mencapai USD 10,15 milyar dengan _outstanding_ sebesar USD 9,5 miliar. Artinya, instrumen keuangan berbasis syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan berperan penting dalam kegiatan pembangunan nasional serta peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Namun, Presiden mengingatkan bahwa keberhasilan sukuk negara bukanlah terletak pada seberapa banyak dana yang berhasil dihimpun. Menurutnya, keberhasilan tersebut haruslah diukur dari seberapa besar manfaat yang dapat dihasilkannya.
“Selama 2015 dan 2016, sebanyak Rp20,8 triliun dari sukuk negara sudah digunakan untuk membiayai berbagai proyek yang memberi manfaat bagi rakyat banyak. Pembangunan jalur kereta api, pembangunan jembatan, dan pembangunan jalan dipakai dananya dari sukuk yang tadi. Kemudian juga pembangunan gedung, sarana, dan fasilitas perguruan tinggi keagamaan Islam negeri serta pembangunan dan rehabilitasi berbagai gedung di balai nikah dan juga yang dipakai untuk manasik haji,” terangnya.
Meski demikian, potensi tersebut tak hanya terbatas pada sektor keuangan syariah semata. Presiden menyebut bahwa Indonesia juga memiliki potensi-potensi syariah dalam bidang lainnya.
“Bukan hanya yang berkaitan dengan keuangan syariah, bank syariah, dan asuransi syariah. Saya kira banyak hal lain yang bisa kita kembangkan seperti wisata syariah, restoran halal, dan industri syariah,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengucapkan terima kasih atas peranan seluruh pihak yang bersama-sama dengan pemerintah mendukung dan terus mengembangkan sukuk negara. Ia berharap agar ke depannya sukuk negara menjadi semakin berperan dalam upaya pemerintah untuk menyejahterakan rakyat.
“Untuk itu saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan semua pihak yang turut andil mengembangkan dan menyukseskan kinerja sukuk negara ini. Dan saya berharap semua pihak dapat terus bekerja sama dengan pemerintah ke depannya untuk terus mengembangkan dan menguatkan instrumen sukuk negara. Dengan gotong royong, insya Allah sukuk negara, surat berharga syariah negara akan makin besar peranannya dalam mensejahterakan rakyat kita Indonesia,” harap Presiden.(Rilis)