Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa potensi gempa di Indonesia sangat tinggi. Namun BMKG menegaskan agar kendati tetap harus waspada, masyarakat jangan panik.
“Sistem mitigasi bencana harus diperkuat. Sehingga kita siap hadapi ancaman gempa berikutnya. Termasuk di dalamnya, menyiapkan bangunan rumah agar lebih harmoni dengan gempa dan apa yang harus dilakukan sebelum dan setelah gempa,” ujarnya dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Inpres 5 Tahun 2018: Rekonstruksi Fasilitas Dasar Pasca Gempa Lombok 2018” di Ruang Serba Guna Roeslan Abdulgani, Gedung Utama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta, Senin (27/8).
Hanya saja, Ia menegaskan bahwa jangan termakan berita bahwa bumi sedang bergerak. Yang penting adalah miitigasi bencana. “Jadi kita memang harus tetap waspada. Karena kita memang masih akan mengalami gempa, mengingat Indonesia adalah negeri cincin api dan negeri tumbukan lempeng-lempeng,” kata Dwikorita.
Menurut Dwikorita, saat ini sejatinya sudah bisa diprediksi patahan akan terjadi di mana saja. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah membuat bangunan yang mampu menghadapi guncangan kuat. “Seperti, harus dibuat bangunan yang bila mengalami goncangan bisa bergerak kompak,” tandasnya.
Bahkan, pemerintah sudah pula menerbitkan panduan, terkait di daerah-daerah yang akan terkena dampak gempa, Termasuk, kata dia, berapa kuat kecepatan pergeseran lempengan. “Dengan demikian tinggal bagaimana menyesuikan dengan konstruksi bangunan, sehingga tidak langsung roboh. Bahkan kendati digoncang gempa kuat, konstruksi bangunan mampu memberi waktu bagi penghuninya untuk meninggalkan bangunan terlebih dulu,” tutur Dwikorita.
Reporter: Rahmawati Alfiyah