Status Gunung Agung Kabupaten Karangasem Bali terus mengalami peningkatan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada tanggal 22 September 2017 pukul 20.30 WITA menaikkan status dari siaga menjadi awas. Hal tersebut lantaran terdapat peningkatan signifikan aktivitas vulkanik Gunung Agung. BNPB dan BPBD Provinsi Bali telah memberikan peringatan kepada masyarakat sekitar dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 12 km dari puncak kawah.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Iwan Dwi Laksono yang akrab disapa Cak IDL menyatakan kepeduliannya terhadap bencana yang dialami warga korban bencana Gunung Agung, Bali, terutama masyarakat sekitar yang terdampak.
“Kami peduli terhadap bencana yang dialami oleh masyarakat sekitar Gunung Agung,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/9).
Cak IDL mengungkapkan bahwa saat ini struktur JAMAN diberbagai daerah telah membangun posko untuk melakukan penggalangan bantuan yang akan disalurkan kepada para pengungsi Gunung Agung.
“Struktur kami di daerah-daerah sudah menggalang bantuan berupa barang, uang, makanan, dan tenaga relawan yang dikoordinasikan di Posko JAMAN Peduli Bencana Gunung Agung yang akan disalurkan secara langsung melalui JAMAN Bali,” ungkapnya.
Cak IDL juga menyampaikan bahwa JAMAN sudah menyiapkan tenaga relawan di Posko Siaga Bencana dan Posko Pengungsi untuk membantu warga yang sudah mengungsi di ke Klungkung, Gianyar, Buleleng, Bangli, dan Tabanan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan otoritas bencana alam seperti BPBD, BNPB, aparat setempat, Pemda dan Pemerintah pusat serta BUMN untuk penyaluran bantuan dan penanganan pengungsi,” tuturnya.
Data sementara yang berhasil dihimpun oleh Pusdalops BPBD Bali, hingga siang tadi tercatat 15.142 jiwa pengungsi yang tersebar di 125 titik pengungsian dalam 7 Kabupaten.
Sebaran pengungsi tersebut meliputi: Badung 35 jiwa, Bangli 465 jiwa, Buleleng 2.423 jiwa, Denpasar 343 jiwa, Gianyar 183 jiwa, Karangasem 7.852, Klungkung 3.590, dan Tabanan 252 jiwa.
Dia juga menuturkan bahwa masyarakat yang mengungsi saat ini memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
“Untuk saat ini pengungsi harus dipenuhi kebutuhan dasarnya, seperti permakanan, air bersih, sanitasi, MCK, selimut, matras, layanan kesehatan dan lainnya”. tutup Cak IDL.(red)