Jaman, Nasional (24/12) – Hingga saat ini, pemerintah berhasil mengumpulkan 9 juta hektar lahan dari hasil redistribusi lahan yakni berupa pencabutan Hak Pengelolaan Lebih (HPL) yang semula diberikan ke pengusaha besar namun tidak produktif alias menganggur.
Seperti dikutip dari Detik.Com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Lahan yang berhasil dikumpulkan tersebut akan diserahkan ke lembaga masyarakat, koperasi petani hingga pesantren. Tujuannya, selain agar lahan lebih produktif dimanfaatkan, juga dampaknya ke masyarakat bisa dirasakan secara langsung.
“Yang ini akan kita, nantinya segera sudah satu setengah tahun ini, bagikan kepada rakyat kepada koperasi kepada pondok pesantren dengan catatan mereka bisa menjadikan lahan lahan itu menjadi produktif,” sebut Jokowi saat bertemu dengan para pemangku kepentingan atau stakeholder sukuk, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (23/12/2016).
Sebelumnya, Jokowi sudah menguji coba membagikan 12.700 hektar tanah nganggur di wilayah Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Kepada kelompok masyarakat yang menerima pengalihan aset lahan tersebut dapat memanfaatkan secara produktif seperti dimanfaatkan untuk perkebunan atau kegiatan lainnya. Di kawasan Pulang Pisau, lahan ini ditanami tanaman sengon.
“Kalau 12.700 hektar berhasil dalam 4 tahun bisa hasilkan setiap hektar minimal Rp 200 juta. Ini artinya tanah itu jadi produktif. Baru nanti 9 juta hektar kita bagi-bagi,” tandas Jokowi.(dtk/net)