Jamaninfo.com, Jakarta – Berikut Kajian Pemindahan Ibukota Negara Indonesia ke Luar Jawa.
A.Alasan Pemindahan Ibukota ke Luar Jawa
1.Sekitar 57% penduduk Indonesia terkonsenttrasi di Pulau Jawa.
2.Kontribusi ekonomi Pulau Jawa terhadap pendapatan domestik bruto nasional
paling besar yaitu 58,49%
3.Krisis ketersediaan air di Pulau Jawa terutama DKi Jakarta dan Jawa Timur.
4.Konversi lahan tersebar terjadi di Pulau Jawa.
5.Pertumbuhan urbanisasi yang snagat tinggi dnegan konsentrasi penduduk terbesar
di Jabodetabek, Puncak dan Cianjur.
6.Meningkatnya beban Jakarta sehingga terjadi penurunan daya dukung lingkungan
dan bearnya kerugian ekonomi.
B.Kebutuhan Biaya
Pemindahan ibukota diprediksi membutuhkan biaya Rp. 466 Triliun dengan rincian:
Fungsi utama Rp. 32,7 Triliun meliputi:
1.Gedung legislatif
2.Gedung eksekutif
3.Gedung yudikatif
4.Istana negara dan bangunan strategis TNI/Polri
Fungsi Pendukung Rp.265,1 Triliun meliputi:
1.Rumah dinas (bertingkat dan rumah tapak ASN dan TNI/Polri
2.Sarana Pendidikan (SD,SMP,SMA)
3.Sarana penididkan perguruan tinggi
4.Sarana kesehatan
5.Lembaga PEmasyarakatan
Fungsi Penunjang Rp. 156,2 Triliun meliputi:
1.Sarana dan prasaranan (jalan, listrik,telekomunikasi, air minum, drainase, pengolah limbah,
sarana olahraga)
2.Ruang terbuka hijau.
C.Visi Ibu Kota Negara
Sebagai katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia
1.Mencerminkan identitas bangsa
Visualisasi gagasan:
Kota sebagai simbol identitas negara
Membangun lapangan dan Monumen Pancasila.
2.Menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, lingkungan
Visualisasi gagasan: membangun integrasi ruang hijau dan biru,
geometri kawasan diseuaikan berdasarkan kearifan lokal, ruang terbuka publik dan konsep
aksesibilitas untuk semua.
3.Mewujudkan kota yang cerdas, modern dan berstandar internasional.
D.Dampak Pemindahan Ibu Kota
1.Investasi pembangunan ibu kota baru akan memberikan efek ganda terhadap
perekonomian nasional.
2.Mendorong penurunkan kesenjangan antar-wilayah karena :
-Meningkatkan perdagangan antar wilayah
-meningkatkan investasi
-Mendorong diversifikasi ekonomi
3.Peningkatan produktifitas, inovasi, dan teknologi di provinsi terpilih maupun sekitarnya.
4.Konektivitas perdagangan antar daerah di luar pulau Jawa perlu ditingkatkan terutama antara
daerah yg menjadi lokasi ibu kota negara dan daerah-daerah di sekitarnya.(red)
Sumber: Kementrian PPN/Bappenas, Kementrian PURR (A4)