Sebagai wujud dari kemandirian dalam mendukung dan memenuhi kebutuhan Alat Utama dan Sistem Senjata (Alutsista), Tentara Nasional Indonesia (TNI) berkepentingan terhadap perkembangan industri pertahanan dalam negeri.
Menurut Panglima TNI Hadi Tjahjanto, salah satu pihak yang tertera dalam perkembangan pertahanan dalam negeri adalah para wisudawan dan segenap Akademisi Universitas Muhammadiyah Malang, yang mungkin suatu saat nanti akan berkecimpung dalam bidang pertahanan.
“Akademisi merupakan sumber daya intelektual yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dapat diterapkan dalam industri pertahanan,” kata Hadi di hadapan 4.000 Mahasiswa dan Akademisi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada acara Peringatan Wisuda Sarjana ke-87 Periode I Tahun 2018, di Doom UMM, Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/2).
Hadi mengatakan bahwa pengembangan kemandirian industri pertahanan dalam negeri, merupakan upaya nyata dalam membangun kemampuan internal atau daya tangkal dalam rangka mencegah berbagai ancaman yang berpotensi mengganggu keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia juga menyampaikan bahwa penelitian dan pengembangan tersebut agar dilakukan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan Alutsista TNI, sehingga mendapatkan produk yang benar-benar diperlukan.
“Untuk itu, sinergitas antara unsur penelitan pengembangan dengan lainnya seperti civitas akademika, LIPI, BUMN dan pihak swasta harus ditingkatkan,” ujarnya.
Mahasiswa dan alumni merupakan sumber daya manusia yang potensial untuk bergabung dalam dunia industri, khususnya pertahanan.
“Perguruan Tinggi dengan segenap Civitas Akademika sering menjadi sumber sagasan dan inspirasi serta menjadi laporan laboratorium ilmu pengetahuan dan teknologi, pemikiran-pemikiran segar dari para mahasiswa dan dosen di aktualisasikan dalam penelitian yang berkualitas dan menghasilkan karya-karya inovatif,” pungkas Hadi.
Sumber: http://www.tni.mil.id
Editor: Hendri Kurniawan