Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa tantangan pendidikan Indonesia saat ini bukanlah dari sisi anggaran, namun dari segi kualitasnya.
“Tantangannya bukan menghabiskan uang sekitar Rp.444 triliun tahun ini, tetapi membuat kualitas pendidikan menghasikan manusia yang baik,” ungkap Sri Mulyani saat memberikan Kuliah Umum di Convention Hall Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Kamis (08/02).
Sri Mulyani menyampaikan apresiasinya kepada universitas Andalas karena turut berupaya mencerdaskan Indonesia dengan membangun pusat-pusat kajian melalui dana transfer daerah yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK).
“Saya berterima kasih. Sampai hari ini Universitas Andalas termasuk center yang ikut mencerdaskan daerah-daerah. Saya ingin center itu terus dilakukan. Maka saya minta kepada Dirjen Perimbangan Keuangan terus mengembangkan center-center di daerah untuk meningkatkan kualitas dari Pemerintah Daerah karena desentralisasi dan otonomi daerah, transfer dana (dilakukan) langsung ke daerah,” ujarnya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus inklusif, yakni seluruh masyarakat mampu berpartisipasi dan ikut menikmati hasilnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani menegaskan bahwa generasi sekarang ialah pemegang estafet larinya negeri ini menuju cita-cita bangsa selama lebih dari tujuh dasawarsa sesudah kemerdekaan dicanangkan.
“Itu yang saya anggap sebagai tanggung jawab moral kita semua. Siapapun Anda, posisi apapun, usia berapapun harus punya komitmen. Itu yang disebut setiap masa anda punya kontribusi,” tegasnya.
Sumber: www.kemenkeu.go.id
Editor: Eva Ulpiati
