Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei mengenai bursa Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dalam pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 ke depan.
Direktur LSI Denny JA menilai bahwa posisi Joko Widodo masih kuat untuk duduk kembali menjadi Presiden. Pasalnya, elektabilitas Jokowi masih unggul dibandingkan dengan calon-calon lainnya.
“Jokowi kuat karena elektabilitasnya masih unggul dibandingkan dengan calon-calon lainnya. Kepuasan terhadap kinerja Jokowi di atas 70%,” kata Denny dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (2/2).
Namun, kuatnya posisi Jokowi belum dapat dikatakan aman lantaran terdapat beberapa isu yang dapat melemahkan posisinya. Denny menjelaskan bahwa terdapat tiga isu yang dapat melemahkan posisi Jokowi, yakni terkait permasalahan ekonomi, isu primordialisme, dan merebaknya isu buruh negara asing.
“Publik mengeluh terhadap kondisi kebutuhan pokok dan lapangan pekerjaan dan maraknya isu tenaga kerja asing, ” cetusnya.
Selain itu, adanya isu maupun pendapat yang menyatakan bahwa agama harus dipisahkan dari agama.“40,7% publik tidak setuju terhadap pemisahan dan politik,” tegas Denny.
Menurut Denny, pelbagai isu tersebut menjadi kunci Jokowi dalam Pilpres 2019. “Jokowi akan semakin kuat jika 3 isu tersebut dapat dikelola dengan baik. Namun, Jokowi akan semakin melemah jika 3 isu tersebut diabaikan.”
Selain itu, Denny juga menyuguhkan data mengenai bursa calon menantang Jokowi dalam perhelatan Pilpres nanti. Berdasarkan indikator pengenalan publik, Prabowo Subianto memiliki tingkat pengenalan sebanyak 92,5% responden.
“Disusul Agus Harimurti memiliki tingkat pengenalan sebanyak 76,7%, Anis Baswedan sebanyak 71,2%, dan Gatot Nurmantyo sebanyak 76,7%,” paparnya.
Publik juga menilai bahwa kabinet saat ini mampu menjadi penopang kinerja Pemerintahan Jokowi0Jusuf Kalla. Denny menuturkan bahwa sebanyak 52,5% mayaritas publik menilai bahwa kinerja kabinet memuaskan. (HK)