Pemilihan Presiden (Pilpres) bulan April mendatang bakal diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Kedua pasangan tersebut adalah pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Sesuai tahapan Pilpres, visi dan misi kedua pasangan kandidat RI-1 dan RI-2 itu telah didaftarkan oleh masing-masing pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Sabtu (22/9/2018) lalu sebagai salah satu syarat mengikuti Pilpres.
Adapun pasangan Jokowi-Ma’ruf, yang didukung oleh sembilan partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB, Partai Nasdem, PPP, Partai Hanura, PKPI, Partai Perindo, dan PSI, mengusung visi bertajuk “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan, dari visi tersebut kemudian dijabarkan menjadi sembilan misi yang juga dikenal sebagai Nawacita II.
Kesembilan misi itu sebagai berikut (1) peningkatan kualitas manusia Indonesia; (2) struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing; (3) pembangunan yang merata dan berkeadilan, serta; (4) mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Sedangkan misi selanjutnya adalah (5) kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa; (6) penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; (7) perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga; (8) pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya, serta; (9) sinergi pemerintahan daerah dalam kerangka negara kesatuan.
“Sembilan misi ini merupakan percepatan, pengembangan, dan pemajuan Nawa Cita I, dengan tetap konsisten menerapkan Trisakti sebagai pijakan strategis operasional. Juga dengan senantiasa mengutamakan pembangunan manusia,” kata Ace seperti dilansir Kontan Online, Selasa (25/9/2018).
Sementara itu, pada misi Jokowi-Ma’ruf nomor dua, yaitu menciptakan “Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing”, diuraikan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur dan reformasi struktural telah membuka jalan bagi terbangunnya fondasi struktur perekonomian yang lebih kuat dan berdaya saing.
Maka, “dengan fondasi tersebut, pada periode kedua pemerintahan, kita akan teruskan dengan upaya membuat perekonomian menjadi lebih kokoh, produktif, mandiri, dan berdaya saing sehingga mampu membuka lebih banyak lagi lapangan kerja, menekan tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan dan mengurangi kesenjangan. Untuk itu, ada enam program aksi yang ditawarkan,” tulis naskah visi misi Jokowi-Ma’ruf setebal 38 halaman itu.
Keenam program aksi dalam bidang ekonomi tersebut adalah sebagai berikut: (1) memantapkan penyelenggaraan sistem ekonomi nasional yang berlandaskan Pancasila; (2) meningkatkan nilai tambah dari pemanfaatan infrastruktur; (3) melanjutkan revitalisasi industri dan infrastruktur pendukungnya untuk menyongsong revolusi industri 4.0.
Selain itu juga (4) mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru; (5) mempertajam reformasi struktural dan fiskal; dan (6) mengembangkan reformasi ketenagakerjaan.
“Misi ekonomi pak Jokowi pada Nawacita II adalah kita ingin bangun struktur ekonomi yang produktif mandiri dan memiliki daya saing,” tandas Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Iwan Dwi Laksono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/1).
Editor: Eva Ulpiati