Menjelang masuknya tahun politik pada tahun 2018 mendatang, Presiden meminta kepada jajarannya agar tetap berkonsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini guna mewujudkan target yang sudah ditentukan sejak awal.
Presiden mengingatkan bahwa pemerintah memiliki target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 nanti sebesar 5,4%. Hal itu dibutuhkan pemeriksaan secara sungguh-sungguh terkit program yang sudah direncanakan agar berjalan dengan baik di lapangan.
“Saya optimis ini akan tercapai apabila kita mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan iklim kemudahan berusaha dan investasi,” kata Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018 dan Persiapan Pilkada Serentak 171 Daerah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, (6/12/2017).
Pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan iklim kemudahan berinvestasi. Hal itu dilakukan dengan membetuk unit khusus pengawal investasi berskala besar atau Single Submission pada awal tahun 2018 mendatang. Unit tersebut bertugas untuk mengawal proses investasi dari awal hingga akhir.
“Supaya nanti betul-betul ada sebuah satuan tugas yang mengawal investasi di negara kita,” ujar Presiden.
Presiden menjelaskan, tahun 2018 tidak hanya menjadi tahun politik Pilkada semata, namun menjadi tahun dimulainya tahapan pemilu 2019. Selain itu, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah dalam dua perhelatan besar tingkat dunia, yakni Asian Games 2018 dan IMF World Bank Annual Meeting.
Maka dari itu, Ia meminta agar jajarannya terus berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi, baik stabilitas harga, keuangan, dan neraca pembayaran.
“Mengenai stabilitas harga, saya ingatkan hati-hati dengan inflasi, harus kita kendalikan,” tuturnya.
Presiden juga menghimbau agar perubahan cuaca ekstrim yang melanda sejumlah daerah di Indonesia agar diawasi. Pasalnya, hal itu akan mempengaruhi stabilitas harga.
“Hati-hati juga dengan bencana di beberapa daerah karena ini akan berpengaruh pada stabilitas harga,” tutup Presiden. (red)