Home Opini Membangun Harapan di Tahun 2018

Membangun Harapan di Tahun 2018

161
0
SHARE

Kita sudah menginjak tahun 2018. Banyak harapan yang tersemai di tahun baru ini. Setidaknya, bagi sebagian besar rakyat Indonesia, kehidupan di tahun 2018 harus jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, tahun 2018 harus memberi kepastian akan kehidupan mereka. Setidaknya, negara harus menjamin hak-hak rakyat yang bersifat dasar: hak untuk mendapatkan penghidupan yang layak, hak berserikat dan menyatakan pendapat, hak untuk ikut serta dalam kehidupan politik, dan hak beragama atau kepercayaan tertentu.

Mari melihat sekilas kehidupan rakyat di tahun 2017. Sepanjang tahun, kehidupan rakyat sudah merasakan pembangunan infrastruktur di semua pulau di Indonesia khususnya pulau di luar Jawa. Harga-harga sembako terus stabil walau di dunia yang lain banyak terjadi inflasi karena pemerintah pemerintah mampu mengontrol harga sembako.

Produk pertanian dalam negeri  sedikit demi sedikit sudah mampu menguasai produk nasional. Dimana pembangunan pertanian dari sektor hulu dan sektor hilir sudah bisa dirasakan oleh rakyat Indonesia.

Industri dalam negeri terus semakin meningkat dengan pembangunan infrastruktur baik darat dan laut karena pemerintah memberikan perhatian dan fokus di perdagangan. Layanan publik serba semakin terjangkau  karena perusahaan-perusahaan negara sudah focus untuk kebijakan yang memihak rakyat.

Setelah pemerintah  fokus membangun infrastruktur untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, baik jangka menengah maupun jangka panjang yang terlihat dalam pembangunan jalan, jalan tol, rel kereta api, pelabuhan maupun bandara, dan lain – lain.

Untuk saat ini telah terjadi reorientasi pembangunan oleh pemerintahan Jokowi, dari titik berat pembangunan infrastruktur ke pembangunan ekonomi wiraswasta dan sumber daya manusia. Dengan kata lain, setelah infrastruktur,  giliran ekonomi rakyat yang dibangun Jokowi.

Hal ini tercermin lewat sejumlah kebijakan, program, maupun alokasi anggaran sebagaimana berikut:

  • Impor bahan baku untuk industri kecil menengah dipermudah.
  • UMKM dan wirausaha pemula semakin mudah mendapat pinjaman.
  • Upaya melakukan transformasi ekonomi, dari ekonomi berbasis konsumsi, menjadi ekonomi berbasis investasi.
  • Ekonomi yang berbasis sumber daya alam mentah, tanpa pengolahan, menjadi ekonomi berbasis proses manufaktur.
  • Dana untuk desa yang tiap tahun mengalami peningkatan serta upaya pembagian sertifikat untuk rakyat.
  • Peran koperasi semakin diberdayakan.
  • Realisasi kerjasama dengan kelompok bank dunia , IFC yang telah memberikan pinjaman senilai USD 40 juta untuk mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM).
  • Upaya pemerintah melakukan Relaksasi tata niaga impor bahan baku untuk industri kecil dan menengah ( IKM ) dan lain-lain.

Semua kebijakan tersebut memperlihatkan keseriusan pemerintahan Jokowi membangun ekonomi wiraswasta dan sekaligus membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia. Bukan saja pemerintah, peran masyarakat pun ikut serta, dalam hal ini para pemuda yang berkreatifitas membuat aplikasi- aplikasi bisnis online.

Dengan memanfaatkan teknologi digital,  aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah pemesanan produk, baik produk petani, produk kampung, produk rakyat, produk UMKM. Tujuannya tidak lain perekonomian rakyat berkembang.

Karena itu, menghadapi tahun 2018, kita menjadi sangat optimis. Pasalnya, kita masih menapaki tahun 2018 dengan pemerintahan  dan haluan ekonomi yang masih sama: yakni nawacita sebagai landasan.

Saya menjadi sangat optimis , tahun 2018 justru akan menjadi tahun intensifikasi pembangunan baik itu pembangunan infrasuktur maupun pembangunan sumber daya manusia indonesia.

 

Agus Wiryono

Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Dewan Pimpinan Pusat Jaringan Kemandirian Nasional (DPP JAMAN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here