Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meninjau persiapan akhir atlet-atlet paralayang didampingi istrinya Shobibah Rohmah didampingi Pelatih Kepala Gendon Subandono di Pelatnas Asian Games Bukit Pasir Sumbul, Puncak Pass, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (26/7).
Imam mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung pelatnas paralayang tersebut. Pasalnya, perjuangan agar cabang olahraga paralayang tidak mudah dan akhirnya dapat di pertandingkan dalam kejuaraan Asian Games.
“Saya masih teringat saat negosiasi dengan OCA, salah satunya paralayang yang kita perjuangkan untuk dapat dipertandingkan di Asian Games, saatnya atlet-atlet kita buat kejutan. Ini cabor andalan, bahkan kalau ditanya Presiden dari mana sumber medali selalu saya sebut paralayang yang pertama,” ucapnya.
Imam mengingatkan, paralayang adalah salah satu cabang olahraga yang punya resiko cedera, keselamatan, dan masalah kesehatan. Oleh karena itu, Ia meminta agar dapat diperhatikan adanya asuransi, dokter atau petugas kesehatan yang bisa melekat saat latihan.
“Tadi saya langsung telepon dokter RSON dan Pimpinan LADI, masalah kesehatan, cedera, dan obat-obatan yang tidak termasuk doping penting menjadi pengetahuan para atlet. Ada hasil MRI yang lama belum diketahui hasilnya, saya minta paling lambat jam 09.00 harus sudah ada hasil. Untuk doping ini penting untuk semua atlet, saya minta sabtu LADI hadir ke tempat ini agar terjaga para atlet minum obat bebas dari doping,” paparnya.
Sementara itu, Pelatih Kepala Paralayang Gendon Subandono menuturkan bahwa untuk saat ini belum diumumkan secara resmi siapa saja atlet yang akan diturunkan.
Menurutnya, masih ada waktu hingga akhir bulan Juli untuk mematangkan dan memastikan para atlet paralayang Indonesia yang akan diturunkan dengan komposisi 5 putra dan 3 putri.
Dalam cabor paralayang, akan memperebutkan 6 medali emas yang dipertandingkan di 4 emas nomor ketepatan mendarat (accuracy) untuk perseorangan/beregu dan 2 emas di lintas alam (cross country) hanya beregu.
Untuk pembagian berdasarkan jenis kelamin peaerta, masing-masing 3 emas untuk putra dan 3 emas untuk putri. Nama-nama seperti Jafro Megawanto dan Rika Wijayanti diperkirakan akan menghiasi kontingen Merah Putih.
“Nanti akan diikuti 18 negara. Sebagai pelatih kepala saya optimis memenuhi target pemerintah minimal satu emas dengan andalan nomor akurasi beregu putri. Kenapa beregu karena kemampuan atlet kita merata sementara negara seperti Thailand, China, Korsel, secara perseorangan kuat tapi tidak metata,” tandas Gendon.
Sumber: Biro Humas dan Hukum Kemenpora RI
Editor: Eva Ulpiati