Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, melakukan peninjauan ke beberapa rest area jalan tol Jakarta-Cikampek untuk melihat pengelolaan sampah yang ditimbulkan oleh para pemudik, Rabu (13/6).
Peninjauan ini termasuk dalam pelaksanaan Kampanye Nasional Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema ‘Kendalikan Sampah Plastik’.
Libur lebaran dan arus mudik selalu menyebabkan meningkatnya jumlah timbunan sampah di sejumlah lokasi fasilitas umum (SPBU, rumah makan, dan rest area) di sepanjang jalur mudik.
Untuk itu, Pemerintah perlu mendorong dan melaksanakan mudik tanpa sampah sebagai salah satu wujud pelibatan masyarakat dalam pengurangan sampah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Dalam pantauannya di Rest Area kilometer (km) 19, Siti melihat bahwa kondisi di rest area tersebut cukup bersih. Hal ini dikarenakan beberapa petugas kebersihan telah disiagakan oleh pengelola untuk membersihkan sampah yang dibuang sembarangan oleh pemudik.
Beberapa rest area yang dikunjungi oleh Menteri Siti antara lain Rest Area KM 19, Pintu Tol Utama Cikarang, Rest Area KM 39 dan Rest Area KM 57.
Dalam kunjungan kerja ini, Siti memberikan apresiasi kepada seluruh institusi yang terlibat dalam kelancaran arus mudik 2018 ini. “Saya berterima kasih kepada Kepolisian Metro Bekasi, Jasa Marga, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah yang membantu lancarnya arus mudik tahun 2018 ini,” ucapnya.
Dari pantauan di lapangan diketahui bahwa pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota Bekasi, dan pihak Jasa Marga mengerahkan petugas kebersihan yang dibagi tiap kelompok terdiri dari 6-20 orang yang ditempatkan di sepanjang jalur tol dan area peristirahatan.
Siti menyampaikan, walaupun di area peristirahatan cukup bersih, namun di tepi jalan tol masih banyak terdapat sampah-sampah sisa makanan dan kemasan air minum. Ia menyampaikan ke depan dirinya secara reguler juga akan mengunjungi pasar-pasar tradisional, untuk sosialisasi.
“Perlu ada kampanye di ruang publik juga, untuk mengingatkan masyarakat pentingnya mengurangi sampah plastik,” ujarnya.
Selain itu, dalam kunjungannya, Siti juga mengingatkan para pengelola area peristirahatan juga perlu memperbaiki instalasi air kotor atau air limbahnya.
“Tahun depan saya akan minta Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN untuk memasukkan parameter pengendalian sampah, di tempat-tempat tertentu, nanti datanya akan diambil KLHK dan akan dianalisis bersama, hal ini tidak bisa hanya di satu spot saja, tapi mungkin akan kita lakukan sampai Surabaya,” imbuhnya.
Pentingnya kesadaran masyarakat dan tekanan pada produsen untuk mengambil limbah kemasannya secara simultan, lanjut Siti, yang memungkinkan pengurangan sampah plastik ini berkurang.
Ia juga merasa optimis bahwa ke depan bukan hanya buat law enforcement saja, tapi dinamika masyarakat yang semakin mendukung berkurangnya penggunaan plastik ini, akan membuat perubahan perilaku ini berhasil.
Dalam melaksanakan mudik tanpa sampah, KLHK bekerja sama dengan berbagai pihak terkait telah mengimbau dan mengajak masyarakat, khususnya para pemudik, untuk menerapkan mudik tanpa sampah dengan cara memakai peralatan makan dan minum yang dapat dipakai ulang, dan menghindari pemakaian wadah plastik sekali pakai seperti kantong plastik, juga membatasi mengonsumsi makanan dan minuman berkemasan plastik.
KLHK telah menerbitkan Surat Edaran kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk ikut melaksanakan mudik tanpa sampah dengan melaksanakan kampanye dan edukasi kepada masyarakat, menyediakan sarana pengelolaan sampah yang memadai seperti tempat sampah terpilah di fasilitas publik, menyelenggarakan penanganan sampah di jalur mudik dan daerah penyangganya, serta menyediakan unit khusus pengelolaan sampah di lapangan.
Pemerintah melalui KLHK akan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan mudik tanpa sampah melalui peninjauan langsung kondisi kebersihan di pintu tol, rest area, SPBU, rumah makan, dan fasilitas publik lainnya di beberapa jalur mudik utama bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.
KLHK mengajak seluruh komponen masyarakat seperti para pemudik, operator angkutan, pengelola jalan tol, pengelola program mudik bareng gratis, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama melaksanakan mudik tanpa sampah, terutama sampah plastik, melalui tagline ‘Mudik Asyik tanpa Sampah Plastik’.
Siti berpesan kepada pengelola jalan tol dan aparat terkait adalah perlunya peningkatan sosialisasi dan pemantauan sampah pada arus balik yang akan datang serta akan dilakukan evaluasi setelah Hari Raya Idulfitri.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”