Kepala Pusat Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pengamatan dari Stasiun Meteorologi Kelas II Bandara Internasional Lombok pasca terjadi gempa bumi suhu muka laut (SST) di sekitar Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup hangat antara 26 – 27° celsius dengan anomali SST sekitar (-1°C) – (1°C).
Ia menuturkan angin permukaan di wilayah NTB bertiup dengan variasi arah dominan dari Tenggara hingga selatan dengan kecepatan angin maksimum 35 km/jam.
“Kondisi cuaca di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya di wilaya Mataram, Kota Bima, dan Sumbawa Besar untuk 3 hari kedepan diprakirakan cerah-berawan. Kondisi ini, tentunya diharapkan dapat mendukung Tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi dan penyisiran,” kata dia di Jakarta, Senin (6/8).
Dwikorita mengimbau bahwa dalam waktu tiga hari ke depan perlu diwaspadai gelombang yang mencapai lebih dari 2 m di Selat Lombok Bagian Utara, Selat Lombok Bagian Selatan, Selat Alas Bagian Selatan, Laut Sumbawa, Perairan Selatan Sumbawa, Samudera Hindia Selatan NTB dan Selat Sape sehingga masyarakat khususnya masayarakat pesisir dan nelayan perlu mewaspadai.
“Hingga saat ini BMKG terus memantau kondisi terkini pasca gempa dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” tandasnya.
Ia juga menhimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Sumber: www.bmkg.go.id
Editor: Eva Ulpiati