JAMANINFO.COM, Denpasar – Bali sebagai salah satu destinasi wisata dunia bukan hanya memberikan sumbangsih besar bagi devisa negara. Pulau Dewata itu juga harus menerima dampak negatifnya, salah satunya peredaran narkoba yang begitu massif di kalangan pemuda dan pelajar. Untuk menekan tingginya peredaran narkoba di kalangan milenial, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) menggelar seminar bertajuk “Membangun Prestasi Pelajar Bebas Narkoba”.
Seminar yang merupakan rangkaian pelantikan Pengurus Cabang IPNU Kota Denpasar itu digelar di Gedung Pengurus Wilayah NU Provinsi Bali, Minggu (17/3/19). Acara digelar sejak pukul 8 pagi hingga selesai sekitar pukul 13.00 WITA ini dihadiri sebanyak 100 peserta dan undangan.
Muhammad Ardiansyah selaku Sekertaris PW IPNU Bali menyebut, penyelenggaraan seminar ini untuk menghindari penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan muda. Alasannya, masa depan negeri yang sudah semakin maju sejak kepemimpinan Presiden Joko Widodo ini berada di pundak generasi muda.
“Tujuan penyelenggaraan seminar ini untuk menghindari penyalahgunaan obat-obatan terlarang, narkotika karena banyak penggunaan obat terlarang di kalangan pelajar. Kedua kita mensukseskan sosialisasi ini agar pelajar-pelajar di Denpasar ini banyak mengetahui bahaya narkoba itu tidak baik,” papar Ardi kepada JAMANINFO.COM.
Selain itu, lanjut Ardi, acara kali ini untuk menyambung silaturahmi antar kader IPNU IPPNU se Denpasar. Begitu juga dengan institusi yang selama ini concern dalam upaya penanggulangan bahaya narkotika di Indonesia.
“Dan yang keempat, tujuan kita agar program Badan Narkotika Nasional (BNN) bisa terjalin hubungan dengan IPNU Denpasar,” sambungnya.
Sementara Jefiga Krisna, Ketua PC PPNU Denpasar menyebut, pelaksanaan seminar ini diharapkan bisa menambah wawasan para pelajar akan bahaya narkoba. Karena dampak negatif narkoba sangat berimbas bukan hanya pada masa depan, melainkan pada tubuh.
“Dengan adanya pelaksanaan seminar ini diharapkan supaya peserta seminar, panitia dan pengeurusnya bisa mengetahui dampak negatif penggunaan narkoba. Karena dampaknya itu sangat jelek ya. Supaya mereka bisa paham sama napsa,” katanya singkat.
Salah satu narasumber seminar, mantan Ketua PW IPNU Provinsi Bali Komang Abdul Rahman berharap kader-kader IPNU dan IPPNU Bali secara tegas menyatakan ‘Perang’ melawan narkoba di kalangan pelajar.
“Kita harus tegas menyatakan ‘Perang Lawan Narkoba’. Tidak ada toleransi dengan barang haram itu,” ujarnya di lokasi.
Alasannya, pelajar merupakan penerus generasi bangsa. Amat sangat disayangkan jika bangsa yang sudah maju ini harus mundur kembali akibat generasi mudanya banyak yang terjerumus dalam peredaran narkoba.
“Negeri ini sudah makin maju di bawah kepemimpinan Bapak Joko Widodo. Jangan sampai negeri yang sudah maju ini punah jika generasi mudanya banyak yang menjadi pecandu dan pengedar narkoba,” tegasnya.
Berdasarkan data Kepolisian Daerah Bali, kasus-kasus narkoba yang berhasil diungkap mengalami peningkatan. Tahun 2016 tercatat sebanyak 925 kasus yang ditangani, 2017 tercatat 872 kasus dan 2018 tercatat 1.123 kasus.
Pada Januari 2019 lalu, jajaran Ditres Narkoba Polda Bali kembali mengungkap 83 kasus narkoba yang meresahkan dibantu jajaran Polres hingga Polsek Bali. SDK