Semenjak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta digelar, situasi bangsa seolah mengalami persoalan yang sangat luar biasa. Energi seperti terkuras habis menghadapi persoalan yang diakibatkan oleh isu-isu Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Banyak kalangan khawatir bahwa isu SARA dan politisasi agama akan tetap digunakan dalam Pilkada serentak 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 mendatang.
Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah M Sukron yakin bahwa dalam Pilkada yang akan digelar serentak di 171 daerah dan Pemilu 2019 akan berjalan dengan baik dan tertib. Pasalnya, masyarakat Indonesia memiliki tradisi yang bagus, yakni persatuan dan gotong rotong.
“Saya yakin sebagai anak muda pemilu ini berjalan dengan baik dan tertib, masyarakat Indonesia punya tradisi bagus, yakni persatuan dan gotong royong,” ujarnya saat hadir dalam acara Diskusi Publik yang digelar oleh Pusat Kajian Keamanan dan Strategi Global Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/4).
Sukron mengungkap bahwa generasi muda saat ini menginginkan Pilkada maupun Pemilu digelar laiknya pesta demokrasi yang sesungguhnya. “Kami anak muda berharap pemilukada benar-benar menjadi pesta demokrasi yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Menurutnya, ketika Pilkada dan Pemilu dilaksakan dengan baik dan tertib, Indonesia tidak akan pecah pada tahun 2030 mendatang. “Supaya Indonesia tahun 2030 tahun tidak pecah seperti yang disampaikan oleh tokoh nasional beberapa waktu yang lalu,” tandas Sukron.
Reporter: Hendri Kurniawan
