Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) menilai bahwa dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang lawan yang dihadapi oleh Joko Widodo masih sama sejak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2012 lalu, yakni berita-berita bohong (hoax). Bahkan, metode-metode yang digunakan akan lebih sistematis dalam menyebarkan berita-berita hoax tentang Jokowi.
Maka dari itu, Ketua Umum JAMAN Iwan Dwi Laksono mengajak kepada seluruh relawan maupun pendukung Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang untuk membentuk sekretariat bersama dalam melawan berita-berita hoax tersebut.
“Selain menggalang dukungan darat, penting kiranya semua bersatu membentuk sekretariat bersama guna melawan berita-berita hoax yang menyerang Pak Jokowi,” terang Iwan saat menjadi Pembicara dalam Diskusi Politik “2019, Jokowi vs Arsitek Hoax” di Jakarta Selatan, Rabu (14/3).
Iwan menjelaskan, tahun 2017 ini, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 143,26 juta penduduk. Dengan kata lain, sekira 54,68% penduduk Indonesia telah menggunakan internet. Menurutnya, jika tidak dilawan dengan benar, berita-berita hoax berpotensi untuk memporak-porandakan nilai-nilai persatuan bangsa Indonesia.
“Sebagian penduduk kita adalah pengguna internet, Saya yakin peran media sosial efektif untuk menjaga keutuhan bangsa,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, JAMAN merupakan salah satu kekuatan yang terus konsisten melawan hoax sejak terlibat dalam pemenangan Jokowi saat Pilkada tahun 2012.
“Sebelum Pilkada 2012, serangan-serangan hoax sudah dijalankan, waktu itu dengan seleberan dan leaflet,” tuturnya.
Iwan juga mengingatkan bahwa Pilpres tahun ini hampir bersamaan dengan Pilkada serentak 2018. Ia meminta kepada seluruh pendukung Jokowi untuk berhati-hati dan menjaga diri dalam menentukan sikap.
“Pilpres 2019 suhunya akan sangat panas karena hampir barengan dengan Pilkada, jadi harus hati-hati,” pungkasnya.
Reporter: Eva Ulpiati