Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) memperingati hari lahirnya Pancasila dengan menyelenggarakan diskusi dan buka bersama dengan segenap kader dan perwakilan pengurus se-DKI Jakarta. Dalam kegiatan tersebut, JAMAN mengangkat tagline “Gerakan Kembali ke Jatidiri Bangsa, Pancasila”.
Sekretaris Jenderal JAMAN Hadi Mustafa menyampaikan, melalui kegiatan tersebut, dirinya mengajak segenap komponen bangsa agar lebih menempatkan Pancasila sebagai bagian dari Jati diri bangsa yang pertama dan utama.
“Di era saat ini, generasi bangsa mulai kehilangan jatidirinya. Serangan terhadap Pancasila adalah nyata baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Hadi saat membuka kegiatan tersebut di Gedung Graha Kemandirian, Cideng Timur, Gambir, Jakarta, Kamis (31/5).
Menurut Hadi, ancaman terhadap Pancasila bersumber dari perilaku-perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, serta berbagai upaya yang ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan dasar dan ideologi yang lain. Padahal, lanjutnya, Pancasila merupakan ideologi yang mengagumkan dunia.
“Disorientasi kebangsaan ini akibat gempuran ideologi transnasional yang merambah masuk dan mulai merusak fondasi kebangsaan kita,” ujarnya.
Ia juga menuturkan, Presiden Joko Widodo, satu-satunya Calon Presiden yang diusung relawan JAMAN, mengatakan bahwa banyak pertanyaan yang dilontarkan para pemimpin dunia kepadanya, khususnya tentang bagaimana mengelola bangsa Indonesia yang sangat majemuk dapat bersatu, rukun dan damai.
Pasalnya, Indonesia merupakan negara berpenduduk 250 juta jiwa yang memiliki 17 ribu pulau, 714 suku yang berbeda-beda dan beragam, dan dikaruniai 1.100 lebih bahasa lokal.
“Jawaban Presiden sederhana, karena Indonesia memiliki Pancasila. Sekali lagi, karena Indonesia memiliki Pancasila. Jangan melupakan ini,” imbuh Hadi.
Hadi menjelaskan, gerakan kembali ke jatidiri bangsa “Pancasila” merupakan salah satu narasi besar JAMAN dalam menyikapi situasi kebangsaan saat ini.
“Gerakan Kembali Ke Jati Diri Bangsa “PANCASILA merupakan salah satu narasi besar DPP Jaman, bukan sekedar slogan, melainkan kerja-kerja nyata yang akan digerakkan oleh seluruh kader JAMAN dari ujung Papua hingga Aceh, dari Miangas sampai Pulau Rote. DPP Jaman menyadari betul perlu cara-cara baru memperkenalkan kembali Pancasila di tengah era generasi milenial, Disinilah kami akan mengambil peran. Meyatukan kembali Fuzzle kebangsaan adalah tugas kita bersama, jika bukan kita lalu siapa yang mau merawat rumah kita?” pungkasnya.
Reporter: Rahmawati Alfiyah