Home Politik Pilkada Serentak 2018 Terkendali, Menkopolhukam Himbau Pemenang Jangan Terlalu Demonstratif

Pilkada Serentak 2018 Terkendali, Menkopolhukam Himbau Pemenang Jangan Terlalu Demonstratif

158
0
SHARE

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menilai bahwa secara umum penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak  di 171 daerah pemilihan di tanah air, Rabu (27/6), berlangsung aman dan terkendali.

“Tidak ada gangguan keamanan maupun teror yang dapat mengganggu proses pemungutan suara,” kata Wiranto pada konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/6).

Menurut Wiranto, dalam Pilkada Serentak dari 387.586 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 171 daerah pemilihan tersebut, terdapat kurang lebih TPS yang bermasalah. Selain itu, juga terdapat menundaan pemunguta suara dari dua daerah kabupaten.

“Saya kira ini satu rasio yang sangat kecil dan kita bersyukur untuk itu. Dengan demikian secara umum pelaksanaan pilkada secara serentak ini berjalan dengan sukses, aman, damai, terkendali,” ujarnya.

Namun, Ia juga mengakui bahwa masih terdapat masalah di beberapa daerah. Wiranto menyontohkan seperti yang terjadi di Kabupaten Pania, Papua.

Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Pania masih terjadi perbedaan pandangan antara KPUD Kabupaten dengan KPUD Provinsi terkait pencalonan kepala daerah. Sehingga proses pemilihan harus ditunda hingga keadaan menjadi kondusif.

Selain Kabupaten Pania, di Kabupaten Nduga, Papua, juga masih terkendala dengan masalah logistik pasca ditembaknya pesawat twin otter. Hal itu mengakibatkan proses pemilihan juga harus ditunda. Parahnya lagi, di Kabupaten Jayawijaya terdapat petugas di TPS yang melarikan kotak suara.

“Di Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten Marowali juga masih tertunda karena kondisi alam. Ada banjir sehingga menunggu keadaan cukup baik,” ungkap Wiranto.

Terkait hasil hitung cepat di sejumlah daerah pemilihan Pilkada Serentak 2018, Wiranto menghimbau bagi pemenang agar jangan terlalu menunjukkan demonstrasi yang berlebihan. Bagi yang kalah, Ia juga menghimbau agar jangan menunjukan kekecewaan yang menimbulkan kerugian besar.

“Kita menjaga agar perhitungan selesai, kita menjaga agar yang kalah dan menang menghadapi dengan sikap yang baik, demokratis dan ksatria, itulah satu pelajaran dan pengalaman yang positif bagi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi itu dengan baik,” pungkasnya.

 

Sumber: http://setkab.go.id

Editor: Eko “Gajah”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here