Home Politik Presiden: Budaya Politik Indonesia Penuh Etika dan Kesopanan

Presiden: Budaya Politik Indonesia Penuh Etika dan Kesopanan

132
0
SHARE

Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh pihak, terutama calon pemimpin, untuk membangun rasa optimisme dalam berbangsa dan bernegara. Ia menegaskan, pemimpin harus tahan uji, tahan banting, tawakal dan selalu berserah kepada Allah SWT dengan tetap berusaha dan berikhtiar.

“Jangan ada pesimisme apapun, betapa ujian cobaan, rintangan, hambatan yang ada itu, di depan kita, tidak boleh  lagi. Kalau ada yang pesimis, ada yang menakut-nakuti, diajak untuk pesimis, jangan mau,” tegasnya saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Lahir ke-58 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/4).

Berkaitan dengan hal itu, Presiden mengajak masyarakat untuk membawa negara Indonesia pada kebudayaan politik yang penuh dengan etika, politik yang menyatukan bukan politik yang memecah belah, bukan politik yang membawa perpecahan, bukan politik yang saling menghujat, bukan politik yang saling mencela, bukan politik yang saling memaki.

“Itu bukan budaya politik Indonesia. Budaya politik Indonesia itu ya budaya politik yang penuh etika, penuh kesopanan, sopan santun. Jangan mau dibawa ke arah-arah politik yang seperti tadi saya sampaikan,” tuturnya.

Presiden mengingatkan, dari hitung-hitungan Bank Dunia, hitungan Mckenzie, hitungan dan kalkulasi Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) menunjukkan bahwa di tahun 2030 Indonesia akan menjadi 10 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia.

“Kalau lancar terus seperti ini dan kemungkinan bisa masuk ke-7 besar. Di 2045 diperkirakan dari kalkulasi itu kita akan bisa masuk ke-4 besar ekonomi terkuat di dunia,” ungkapnya.

 

Sumber: http://setkab.go.id

Editor: Eko “Gajah”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here