Pemerintah mengupayakan beberapa masalah dasar yang dibutuhkan dalam penanganan paska bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah dapat segera diselesaikan dalam beberapa hari ini.
Presiden Joko Widodo mengakui bahwa terdapat beberapa desa yang para korbannya belum dievakuasi lantaran kedatangan alat berat yang terhambat. Namun, Ia optimis alat-alat tersebut akan segera datang dalam waktu dekat.
“Tadi Pak Menteri PU sudah mengerahkan alat berat dari Mamuju, dari Gorontalo, dari Poso menuju ke sini. Insyaallah nanti malam ini datang, kemudian besok pagi mulai evakuasi di tempat-tempat yang masih kita perkirakan ada korban yang belum bisa kita ambil,” kata Presiden di Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, Minggu (30/9) sore usai melakukan peninjauan sejumlah lokasi gempa.
Terkait korban luka-luka, Presiden menuturkan bahwa sebagian dari para korban sudah ditangani di Rumah Sakit. Hanya saja, terdapat sekira 900 orang korban yang dirujuk ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.
Selain itu, terkait penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Presiden menjelaskan bahwa banyak SPBU yang penuh dengan masyarakat lantaran ingin mendapatkan BBM. Hal itu lantaran terbatasnya pasokan BBM yang diakibatkan oleh hambatan jalan yang rusak.
“Tapi baru saja, 1 jam yang lalu saya perintahkan kepada Menteri ESDM untuk membawa BBM dengan pesawat, entah dari Makassar, entah dari Balikpapan, maupun dari Jawa, pesawat khusus BBM. Sehingga kita harapkan besok urusan BBM sudah bisa kita selesaikan,” tegasnya.
Mengenai ketersediaan pasokan listrik, Presiden menyebutkan, terdapat tujuh gardu listrik yang ada di Kota Palu. Hanya saja, saat ini yang dapat berfungsi hanya dua gardu. Selebihnya mengalami masalah besar dan butuh penanganan khusus.
“Saya tadi sudah telepon kepada Menteri BUMN, Menteri ESDM agar ini diselesaikan dengan gardu yang mobile. Ini masih akan dikirim dari Jawa menuju ke Palu. Ini moga-moga juga bisa cepat untuk menyelesaikan urusan yang berkaitan dengan listrik,” ucapnya.
Ia juga mengakui saat ini juga masih terjadi masalah untuk pasokan makanan dan air bersih. Pasalnya, banyak toko yang tidak buka karena rusak. Presiden berharap masa tanggap darurat tersebut dapat segera diatasi dan diselesaikan.
Menanggapi keinginan sejumlah warga yang ingin meninggalkan kota Palu, Presiden meminta pejabat terkait untuk segera memulihkan aktivitas ekonomi paska terjadinya gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9) lalu. Dengan pemulihan aktivitas ekonomi itu, Presiden berharap masyarakat tidak tinggalkan kota Palu.
“Kita harapkan masyarakat tetap tinggal di Palu, kemudian juga segera bisa menjalankan aktivitas ekonomi sehari-hari sehingga bisa berjalan normal kembali,” tandasnya.
Presiden mengakui bahwa hingga saat ini masih terjadi gempa-gempa kecil susulan. Karena itu, Ia mengingatkan agar masyarakat agar tetap waspada.
Setelah meninjau empat titik terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu, Presiden dan rombongan langsung bertolak kembali ke Jakarta melalui Bandara Mutiara Sis Al Jufri, pada pukul 17.05 WIB, dan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusma Jakarta pukul 18.20 WIB.
Sumber: http://setkab.go.id
Editor: Eko “Gajah”