Presiden Joko Widodo menghimbau masyarakat agar cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. Pasalnya, tahun ini merupakan gerbang menuju tahun politik 2019. Sebagaimana diketahui, tahun 2019 nerupakan momentum pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) di tanah air.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat acara Halalbihalal dan Silaturahim dengan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/7).
“Tahun depan adalah tahun politik kita harus mengajak masyarakat masuk tahun politik untuk pandai memilih pemimpin,” katanya.
Acara tersebut dihadiri ribuan ulama muda dan santri dari berbagai daerah. Presiden juga berpesan agar masyarakat tidak ikut menyebarkan berita bohong atau hoaks.
“Berikan info yang benar kepada masyarakat, tetangga, saudara, teman, tetangga kampung, teman sedaerah. Beri info yang benar sampaikan fakta, bukti yang ada, jangan sampai mengabarkan berita bohong, hoaks terutama di media sosial. Ini harus kita jaga,” ujarnya.
Presiden menuturkan bahwa dalam memilih pemimpin hendaknya masyarakat melihat rekam jejak, kinerja, dan prestasinya. “Dalam pilih pemimpin sampaikan kepada teman dilihat rekam jejak seperti apa, track record-nya, prestasinya apa, kinerjanya apa. Jangan sampai mudah masyarakat dihasut, jangan diberi kabar tidak betul, fakta tidak betul,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan, meskipun saat ini masyarakat memiliki kebebasan berekspresi dan berpendapat, kebebasan tersebut harus digunakan dengan ada Batasan, tata krama, sopan santun dan etikanya.
“Jangan sampai diberi kebebasan gampang mudah mencela, gampang mencemooh orang lain, itu bukan nilai Islami yang diajari Rasulullah,” ucapnya.
Oleh karena itu, Presiden mengajak masyarakat semuanya untuk berpikir positif dan dengan prasangka baik. “Inilah yang akan menjadikan bangsa ini besar dan kuat karena dari hitung-hitungan Bappenas, McKinsey, Indonesia bakal jadi lima terbesar ekonomi terkuat di dunia insyaallah di 2045. Memang masih nunggu tapi jalan ke tempat lebih terang sudah lebih kelihatan,” tandasnya.
Sumber: Biro Pers Setpres
Editor: Eko “Gajah”
