Ibu hamil harus menjaga asupan gizi bayi yang dikandungnya karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak nantinya. “Gizi anak itu penting sekali karena ini menyangkut anak kita sehat atau tidak sehat di masa yang akan datang,” ucap Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Lapangan Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jumat 9 Juni 2017.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyampaikan gizi yang diberikan saat ini akan berpengaruh pada 10, 20, 30 hingga 40 tahun yang akan datang.
“Jadi dimulai dari kandungan kemudian balita kemudian anak-anak ini betul harus dijaga betul. Kalau gizinya baik anak kita akan sehat, kalau gizinya baik anak kita akan pintar, akan cerdas,” kata Presiden.
Selain kepada Ibu Hamil, PMT juga diberikan kepada anak balita dan anak-anak sekolah dasar. Presiden pun menjelaskan aturan mengkonsumsi makanan tambahan berupa biskuit. Presiden mengingatkan bahwa komposisi gizi dalam biskuit tersebut sudah dihitung sehingga mengkonsumsinya harus sesuai aturan.
Sedangkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp1.890.000 yang dapat diambil dalam empat tahap.
Bantuan PKH yang diberikan diharapkan hanya digunakan masyarakat untuk memenuhi keperluan pendidikan dan peningkatan ekonomi serta tambahan gizi keluarga.
“Bantuan PKH hanya untuk tambahan pendidikan anak-anak kita. Untuk penambahan usaha boleh. Namun untuk beli rokok tidak boleh,” ucap Presiden.
Bahkan Presiden akan mencabut PKH bila bantuan tersebut digunakan untuk hal-hal yang tidak perlu. “Kita janjian ya, kalau nanti ketahuan untuk rokok atau untuk pulsa kartunya dicabut,” kata Presiden.
Turut mendampingi Presiden, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.(*)
Tasikmalaya, 9 Juni 2017
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Bey Machmudin