Perhelatan kejuaraan Asian Games XVIII semakin dekat. Berkaitan dengan hal itu, Pemerintah semakin terpacu untuk menyukseskan gelaran tersebut.
Sebagaimana diketahui, tahun 2018 ini, Indonesia kembali dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan Asian Games yang kedua kali setelah tahun 1962 silam.
Presiden Joko Widodo berharap masyarakat turut terlibat dalam menyukseskan kejuaraan olahraga terbesar se-Asian tersebut. Bahkan, demi mempromosikan kejuaraan tersebut, Presiden mengundang sejumlah atlet dan figur publik untuk berbicara dan bertukar pikiran bersama dengan pemerintah.
“Tahun ini, sebentar lagi, kita akan mempunyai sebuah perhelatan besar yang namanya Asian Games yang ke-18 di Tahun 2018 ini. Akan diikuti oleh 49 negara. Ini perhelatan yang besar,” ujar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/6).
Presiden menginginkan, demam Asian Games edisi ke-18 kali ini lebih dirasakan gaungnya di masyarakat. Menurutnya, gaung Asian Games belum meluas. Oleh karena itu, Ia memberikan tugas khusus kepada pihak-pihak terkait dan undangan yang hadir dalam pertemuan tersebut.
“Ini baru hangat, belum demam. Oleh sebab itu, saya mengumpulkan Bapak/Ibu dan saudara di sini. Negara memanggil saudara semua untuk mendemamkan Asian Games yang ke-18 ini agar masyarakat menjadi demam semua,” tuturnya.
Sejumlah atlet Tanah Air tampak hadir dalam pertemuan ini. Di antaranya ialah pasangan ganda campuran bulu tangkis Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, serta pasangan Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma yang juga pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Di samping itu, turut hadir para musisi dan pekerja seni antara lain Marcell Siahaan, Once Mekel, Andre Hehanusa, Oppie Andaresta, Yuni Shara, Gading Marten, Indra Bekti, Indy Barends, dan Irfan Hakim.
Sebelumnya, dalam sejumlah pelaksanaan rapat terbatas bersama dengan jajaran terkait, Presiden selalu menekankan pentingnya promosi agar masyarakat semakin tertarik dan berperan serta menyukseskan Asian Games XVIII yang digelar tahun ini.
Sumber: Biro Pers Setpres
Editor: Eko “Gajah”
