Presiden Joko Widodo meminta kesiapan dari seluruh punggawa Tentara Nasional Indonesia dan Polri untuk menghadapi segala perubahan yang dengan cepatnya terjadi. Kesiapan tersebut sangat diperlukan untuk mengantisipasi masalah-masalah dan tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depannya. Demikian ditegaskan Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan pada Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Perwira Tinggi Polri di Gedung Gatot Soebroto, Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap, Jakarta Timur, pada Senin, 16 Januari 2017.
“Kita tahu perubahan global sekarang ini sangat cepat sekali. Dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari perubahannya begitu sangat cepat. Satu masalah belum selesai berganti dengan masalah yang lain, masalah yang baru datang. Pelambatan ekonomi global masih terjadi, pertumbuhan ekonomi dunia masih menurun, artinya situasi ekonomi dunia belum pulih,” terangnya mengawali arahan.
Terpilihnya Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat disebutnya juga dapat memengaruhi kebijakan Negeri Paman Sam tersebut. Indonesia dan sebagian besar negara-negara lain tentunya harus bersiap dengan segala perubahan kebijakan yang terjadi tersebut.
Demikian halnya dengan kemajuan di bidang teknologi informasi yang memengaruhi perubahan tatanan sosial, ekonomi, dan politik. Belakangan dapat kita lihat fenomena di mana masyarakat kini tak perlu lagi mendatangi pasar maupun mal untuk berbelanja. Semuanya kini dapat dilakukan hanya melalui toko online. Kepala Negara meminta hal-hal seperti ini untuk dapat diantisipasi.
“Karena itu kita harus bergerak cepat mengantisipasi semua perubahan, terutama yang berkaitan dengan kecanggihan IT yang setiap detik selalu berubah-ubah,” tegasnya.
Dalam acara tersebut, Presiden memberikan arahannya kepada 262 perwira tinggi TNI dan Polri. Dari jumlah tersebut, 184 orang di antaranya merupakan perwira tinggi TNI, sementara 78 lainnya merupakan perwira tinggi Polri. Rapat pimpinan tersebut diselenggarakan untuk membangun kesatuan persepsi para pemimpin TNI dan Polri sehingga dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan arah kebijakan pemerintah dan dapat mencapai hasil yang optimal.
“Saya ingin agar semuanya mempunyai visi yang sama, semuanya juga mengetahui tantangan-tantangan negara kita ini ke depan seperti apa. Baik tantangan eksternal maupun tantangan internal sehingga bisa bersama-sama mengambil kebijakan yang arahnya adalah memberikan jalan keluar, memberikan solusi bagi setiap masalah, bagi setiap tantangan-tantangan yang ada di depan kita,” terangnya kepada para jurnalis.
*Industri Pertahanan Tanah Air*
Presiden Joko Widodo sebelumnya tiba di Mabes TNI sekitar pukul 08.47 WIB. Kedatangannya tersebut disambut oleh jajar kehormatan di pintu utama untuk kemudian menaiki Panser Anoa 2 6×6 Amphibious buatan PT. Pindad dengan didampingi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta para kepala staf angkatan dan juga Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian. Panser tersebut selanjutnya melintasi danau Mabes TNI sepanjang kurang lebih 300 meter untuk menuju Gedung Gatot Soebroto di mana dilaksanakan Rapat Pimpinan TNI dan Perwira Tinggi Polri.
Presiden sempat memuji kualitas Panser Anoa Amphibi buatan lokal tersebut. Sambil berkelakar, Kepala Negara mengaku berdebar saat Panser Anoa berjalan melintasi danau.
“Tadi yang Anoa Amphibious bagus sekali. Tank bisa masuk ke air, bagus. Tadi semua juga deg-degan. Tapi saya yakin bahwa produk-produk itu memiliki sebuah kualitas yang baik,” ujarnya usai memberikan arahan.
Terkait dengan industri pertahanan nasional, Presiden Joko Widodo memandang bahwa saat ini sesungguhnya Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi sendiri. Hanya saja, satu hal yang ditekankan Presiden, produk-produk buatan dalam negeri tersebut harus mampu untuk tampil kompetitif di pasar dunia.
“Industri pertahanan kita kalau saya lihat ini memproduksinya bisa. Yang perlu dilihat adalah pembiayaan dari produksi itu. Kalau pembiayaannya bisa ditekan, artinya produk itu kompetitif di pasar, menjualnya mudah. Jangan hanya bergantung pesanan dari TNI atau Polri, tapi apakah akan seperti itu terus? Kan tidak, mesti berani menjual ke luar,” terangnya.
Seusai memberikan arahan, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga berkesempatan untuk meninjau pameran Alsintan (alat dan mesin pertanian) dan Alpalhan (alat dan perlengkapan pertahanan) buatan dalam negeri.
Tampak hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.
Jakarta, 16 Januari 2017
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Bey Machmudin