Home Nasional Presiden Optimistis Pembangunan Infrastruktur di Asmat Berjalan Lancar

Presiden Optimistis Pembangunan Infrastruktur di Asmat Berjalan Lancar

158
0
SHARE

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pembangunan di Asmat, Papua, yang saat ini tengah dikerjakan setelah kejadian luar biasa (KLB) campak an gizi buruk akan berjalan dengan baik.

Pembangunan infrastruktur tersebut meliputi pembangunan jangka pendek maupun menengah mulai dari infrastruktur air bersih, sanitasi, jembatan, perbaikan jalan kampung, bedah rumah, dan pembangunan permukiman baru.

“Saya lihat tadi semuanya, semuanya berjalan dengan baik. Kita juga  membangun tampungan untuk air baku ada sembilan yang lima di Agats kemudian yang empat dibangun di distrik-distrik yang ada,” ujar Presiden di Bandara Internasional Mozes Kilangin, Mimika, Papua, usai berkunjung ke Kabupaten Asmat, Kamis (12/4).

Terkait gizi anak, Presiden menegaskan, Bupati Asmat telah diperintahkan untuk benar-benar memperhatikan gizi anak-anak di sana. Saat ini, terdapat 320 anak setiap hari diberikan kacang hijau, sayur dan makanan bergizi lainnya. Namun yang ada di distrik-distrik penanganannya tidak mudah.

“Ada 13 puskesmas. Namun pemberian gizi di distrik tidak mudah karena keterisolasian,” tegasnya.

Pemerintah saat ini juga tengan membangun jalan Trans Papua untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi. Dengan dimikian, akses menuju distrik-distrik akan lebih mudah.

“Memudahkan kepada kita untuk bisa mengakses kepada distrik, mengakses pada kabupaten, ada koneksi antar provinsi, ada koneksi antar kabupaten dan kota. Arahnya kesana, jadi kalau ini belum bisa kita selesaikan, sulit meyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan distrik-distrik yang ada, di kabupaten manapun,” ujar Presiden.

Saat tiba di Helipad kawasan pelabuhan Laut Agats, Kabupaten Asmat, Kamis, 12 April 2018, Presiden dan Ibu Iriana disambut tarian selamat datang dan juga dianugerahi gelar adat yang secara simbolis ditandai dengan penyerahan kayuh perahu dan noken.

Dalam kunjungan ke Asmat, Presiden juga mendapatkan nama adat yang telah diputuskan dalam Musyawarah Pimpinan Lembaga Masyarakat Adat Asmat, yaitu Kambepit.

Kambepit adalah nama Panglima Perang Asmat yang berasal dari rumpun Bismania. Bagi Suku Asmat,  Panglima Perang Kambepit adalah pemimpin pemberani dan visioner yang memimpin Suku Asmat memasuki era perubahan dimana masyarakat Suku Asmat mengenal peradaban modern seperti sekarang ini.

Dengan pemberian nama Kambepit dan gelar adat sebagai Panglima Perang kepada Presiden Joko Widodo,  masyarakat adat Asmat menginginkan agar Presiden Joko Widodo bisa menjadi Panglima Kambepit di masa kini yang memimpin mereka menuju era perubahan dan masa depan yang lebih baik.

 

Sumber: www.setneg.go.id

Editor: Eko “Gajah”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here