Presiden Joko Widodo telah melantik 728 perwira remaja TNI dan Polri di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 25 Juli 2017. Dalam upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri tahun 2017 itu, Kepala Negara juga memberikan apresiasi dan menyematkan tanda pangkat perwira kepada empat orang penerima Adhi Makayasa yang merupakan penghargaan bagi para lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Kepolisian.
Usai upacara, Presiden menyempatkan diri untuk bertemu dengan keempatnya. Mereka ialah Wiraswanrill Sagala, Samsul Huda, Bernardinus Yoga Kristian, dan Ade Hertiawan Yuliansyah. Di pundak keempatnya dan juga seluruh perwira TNI-Polri, Presiden Joko Widodo menitipkan pesan khusus untuk kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Yang disampaikan Presiden agar kami, TNI dan Polri, tetap solid menjaga konsistensi integritas untuk bisa tetap menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman negara-negara lain,” Wiraswanrill Sagala dari Akademi Militer menjelaskan.
Menurutnya, tantangan yang akan dihadapi TNI dan Polri ke depannya akan semakin sulit. Maka itu, ia berkomitmen untuk terus berlatih, belajar, dan meningkatkan konsistensi serta integritas sebagai benteng NKRI.
Sementara Bernardinus, yang berasal dari Akademi Angkatan Udara, menjelaskan bahwa ia dan seluruh perwira TNI dan Polri diamanatkan untuk terus memegang teguh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bahkan, di masa mendatang, ia memiliki cita-cita untuk menjadikan kekuatan udara Indonesia menjadi yang disegani di Asia dan dunia.
“Berhubung Indonesia menjadi negara dengan kawasan udara yang paling luas, sebagai insan udara, pertama strategi baru harus tetap ada. Alutsista juga harus ada pengadaan baru sehingga ke depannya kekuatan negara Indonesia akan menjadi yang ditakuti di Asia atau bahkan dunia,” ucapnya.
Adapun Samsul Huda, dari Akademi Angkatan Laut, menyatakan kesiapannya untuk mengemban amanah yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Ia memiliki pandangan yang sama mengenai kompetisi global yang menuntut adanya perubahan dari segala aspek.
“Kami sebagai perwira TNI dan Polri harus siap menjadi tombak bagi negara dan menjaga serta mempertahankan kedaulatan NKRI,” kata Samsul.
Selain itu, Ade Hertiawan Yuliansyah dari Akademi Kepolisian menyampaikan pesan Presiden bahwa TNI dan Polri merupakan pilar utama bagi keutuhan bangsa Indonesia. Oleh karenanya, TNI dan Polri harus memberikan kekuatan penuh dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Indonesia.
“Tentunya kita berjuang demi negara dan bangsa, mengabdi kepada masyarakat. Bahwasanya kami berempat ingin mengabdikan diri kepada seluruh bangsa Indonesia ini. Kami semua mengharapkan bahwa TNI dan Polri semakin solid, semakin kuat, dicintai masyarakat, dan berdiri bersama masyarakat,” ia menegaskan.
Sebagaimana tradisi yang sudah ada, usai upacara, para perwira dipersilakan untuk bertemu dengan orang tuanya. Isak tangis dan pelukan hangat mewarnai momen penuh haru itu.
Tak terkecuali orang tua dari para lulusan terbaik kali ini. Salah satunya ialah Bapak Slamet, seorang petani yang datang dari Lamongan untuk menyaksikan putranya, Samsul Huda, berhasil memperoleh predikat sebagai lulusan terbaik dari Akademi Angkatan Laut. Ia menyatakan sukacitanya atas keberhasilan yang diperoleh buah hati ketiganya. Dalam ungkapan sukacitanya, terselip sebuah doa bagi anak tercintanya itu.
“Alhamdulillah, bangga sekali. Menjadi kebanggaan bagi keluarga kami. Mudah-mudahan jadi pemimpin yang baik, yang selalu tulus mengabdi kepada negara, nusa, dan bangsa,” ucapnya penuh haru.(*)
Jakarta, 25 Juli 2017
Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden
Bey Machmudin